NEGARA – Jembatan duplikasi di jalur setan yang menghubungkan Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di atas sungai Tukadaya, perbatasan Kecamatan Negara dan Kecamatan Melaya, hamper rampung.
Bahkan, jembatan yang dibangun sejak bulan Maret lalu itu sudah mulai dalam tahap pengaspalan jalan.
Jembatan yang dibangun untuk duplikasi jembatan lama tersebut diharapkan bisa menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Jembatan dengan panjang sekitar 40 meter dan lebar 7 meter tersebut, akan dilengkapi dengan trotoar.
Berbeda dengan jembatan lama yang sempit dan tanpa trotoar, sehingga membahayakan pejalan kaki. Selain jembatan, jalan sebelum jembatan diperlebar dan dibuatkan gorong-gorong serta trotoar jalan.
Sejumlah pekerja terlihat masih memasang pagar pembatas di sebelah selatan jembatan. Lokasi jembatan yang berada tepat di tikungan tajam itu, selama ini sering terjadi kecelakaan.
Karena itu, warga berharap dengan adanya dua jembatan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di Jembatan.
“Kalau jembatan sudah dipakai, diharapkan nanti akan lebih aman. Tidak ada lagi kecelakaan,” kata Suardika, salah seorang warga Desa Tukadaya.
Menurut informasi, dengan pembangunan duplikasi jembatan tersebut, nantinya akan mengurangi beban jembatan lama dan akan memperlancar arus lalu lintas karena nantinya satu jembatan untuk satu jalur lalu lintas.
Kendaraan dari arah barat atau arah Gilimanuk menuju Denpasar akan melewati jembatan yang baru dibangun, sedangkan dari arah timur melewati jembatan lama.