DENPASAR – Kick off perdana Liga 1 2020 akan berlangsung pada bulan Maret. Itu artinya skuad Serdadu Tridatu harus mencari homebase baru selama stadion Kapten Dipta direnovasi untuk venue World Cup 2021.
Belum ada jawaban pasti terkait masalah ini. CEO Bali United Yabes Tanuri masih mencari solusi yang tepat terkait masalah ini.
Intinya, CEO Bali United Yabes Tanuri maupun owner Bali United Pieter Tanuri tidak mau Bali United menjadi tim musafir seperti Persipura Jayapura saat Stadion Mandala direnovasi.
Atau seperti Persiba Balikpapan ketika Stadion Batakan masih dalam tahap pembangunan. Atau Persis Solo ketika Stadion Manahan masih direnovasi.
Yang paling realistis Stadion Ngurah Rai menjadi opsinya. Pertanyaannya, apakah Stadion Ngurah Rai lolos verifikasi untuk musim depan?
Entahlah. Yang jelas, Mulai hari ini, pihak Bali United akan melakukan renovasi tahap awal di Stadion Ngurah Rai.
“Mulai hari ini ada perbaikan di rumputnya. Kami masih mencoba agar mainnya tetap di Bali. Tidak masalah kapasitasnya kecil,” terang Yabes Tanuri.
“Kami juga saat ini masih berusaha untuk mendapatkan izin agar Stadion Ngurah Rai bisa menjadi homebase kedua kami musim depan,” tambah adik kandung dari Pieter Tanuri tersebut.
Lalu bagaimana dengan pembiayaan renovasi untuk stadion legendaris yang pernah dipakai oleh Gelora Dewata dan Perseden Denpasar tersebut?
Dengan tegas Yabes mengatakan jika biaya renovasi 100 persen dari Bali United. “Yang pasti biaya sendirilah.
Tapi, kami tidak mau menyebutkan berapa biaya yang akan dikeluarkan. Nanti saja lihat di laporan keuangan akhir tahun perusahaan,” tuturnya.