27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:30 AM WIB

Heboh, Buruh Tewas Usai Terjun dari Atas Jembatan Setinggi 20 Meter

GIANYAR– Warga perbatasan Margasengkala, Kecamatan Blahbatuh-Bitra, Kecamatan Gianyar, Senin sore (9/12) sekitar pukul 15.00 Wita dibuat gempar

 

Heboh warga itu menyusul temuan mayat pria bernama Muslih, 37.

 

Pria asal Banyuwangi, Jatim namun ber-KTP Kramat Jati, Jakarta Timur itu ditemukan tak bernyawa alias tewas di bawah jembatan.

 

Diduga, korban tewas setelah loncat dari atas jembatan setinggi 20 meter.

 

Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko membenarkan kejadian itu.

 

Dari hasil pemeriksaan keterangan saksi di TKP, sebelum terjun dari atas jembatan dan tewas, korban diduga mengalami depresi.

 

“Korban diperkirakan mengalami depresi dan gangguan jiwa. Diperkirakan meninggal dunia dengan cara bunuh diri dengan membuang diri dari atas jembatan menuju dasar sungai yg ketingian mencapai 20 meter,” tegasnya.

 

Sedangkan terkait kronologi temuan jasad korban, kapolsek menjelaskan jika korban pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing.

 

Korban ditemukan dalam posisi tengadah menghadap langit tepat diatas bebatuan sungai.

 

Saat ditemukan Korban mengenakan baju dan celana panjang.

 

“Temuan jenazah langsung dilaporkan kepada pihak terkait. Kami langsung turun ke lokasi kejadian,” ujarnya, kemarin.

 

Lantaran medan yang terjal, petugas gabungan terpaksa menarik jasad korban dengan menggunakan tali

Sampai di atas jembatan, jasad korban dimasukkan ke dalam ambulance dan dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar.

 

Petugas medis pun telah memeriksa jasad korban. “Hasil pemeriksaan, korban mengalami cidera kepala berat dan sejumlah luka akibat jatuh,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ahmad yang tak lain kerabat korban, membenarkan jika korban mengidap gangguan jiwa.

 

“Dia sudah sempat diajak ke RSJ (Rumah sakit Jiwa, red) Bangli untuk diperiksa. Tapi dia menolak. Rencananya mau dibawa ke Jawa untuk berobat, tapi nggak mau,” terangnya.

 

Korban yang ber-KTP Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur itu memilih bekerja di Gianyar.

 

Sehari-harinya, korban bekerja sebagai buruh bangunan.

 

“Dia bekerja sejak sebulan yang lalu membangun madrasah di Semebaung,” ujarnya.

 

Namun beberapa hari terakhir korban sering berbicara sendiri.

 

“Akhirnya dia tidak bekerja dan menghilang dari kemarin(Minggu, red),” jelasnya.

 

 

Jasad korban lantas dibawa ke ruang jenazah RS Sanjiwani Gianyar.

 

“Dari rumah sakit, jenazah dibawa ke Masjid Nurul Yaqin di Semebaung untuk disholatkan. Kemudian diberangkatkan ke rumah asalnya di Banyuwangi,” pungkasnya.

GIANYAR– Warga perbatasan Margasengkala, Kecamatan Blahbatuh-Bitra, Kecamatan Gianyar, Senin sore (9/12) sekitar pukul 15.00 Wita dibuat gempar

 

Heboh warga itu menyusul temuan mayat pria bernama Muslih, 37.

 

Pria asal Banyuwangi, Jatim namun ber-KTP Kramat Jati, Jakarta Timur itu ditemukan tak bernyawa alias tewas di bawah jembatan.

 

Diduga, korban tewas setelah loncat dari atas jembatan setinggi 20 meter.

 

Kapolsek Blahbatuh, AKP Yoga Widyatmoko membenarkan kejadian itu.

 

Dari hasil pemeriksaan keterangan saksi di TKP, sebelum terjun dari atas jembatan dan tewas, korban diduga mengalami depresi.

 

“Korban diperkirakan mengalami depresi dan gangguan jiwa. Diperkirakan meninggal dunia dengan cara bunuh diri dengan membuang diri dari atas jembatan menuju dasar sungai yg ketingian mencapai 20 meter,” tegasnya.

 

Sedangkan terkait kronologi temuan jasad korban, kapolsek menjelaskan jika korban pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing.

 

Korban ditemukan dalam posisi tengadah menghadap langit tepat diatas bebatuan sungai.

 

Saat ditemukan Korban mengenakan baju dan celana panjang.

 

“Temuan jenazah langsung dilaporkan kepada pihak terkait. Kami langsung turun ke lokasi kejadian,” ujarnya, kemarin.

 

Lantaran medan yang terjal, petugas gabungan terpaksa menarik jasad korban dengan menggunakan tali

Sampai di atas jembatan, jasad korban dimasukkan ke dalam ambulance dan dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar.

 

Petugas medis pun telah memeriksa jasad korban. “Hasil pemeriksaan, korban mengalami cidera kepala berat dan sejumlah luka akibat jatuh,” jelasnya.

 

Sementara itu, Ahmad yang tak lain kerabat korban, membenarkan jika korban mengidap gangguan jiwa.

 

“Dia sudah sempat diajak ke RSJ (Rumah sakit Jiwa, red) Bangli untuk diperiksa. Tapi dia menolak. Rencananya mau dibawa ke Jawa untuk berobat, tapi nggak mau,” terangnya.

 

Korban yang ber-KTP Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur itu memilih bekerja di Gianyar.

 

Sehari-harinya, korban bekerja sebagai buruh bangunan.

 

“Dia bekerja sejak sebulan yang lalu membangun madrasah di Semebaung,” ujarnya.

 

Namun beberapa hari terakhir korban sering berbicara sendiri.

 

“Akhirnya dia tidak bekerja dan menghilang dari kemarin(Minggu, red),” jelasnya.

 

 

Jasad korban lantas dibawa ke ruang jenazah RS Sanjiwani Gianyar.

 

“Dari rumah sakit, jenazah dibawa ke Masjid Nurul Yaqin di Semebaung untuk disholatkan. Kemudian diberangkatkan ke rumah asalnya di Banyuwangi,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/