25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:25 AM WIB

Sungai Gunung Apuan Singapadu “Makan Tumbal” Nyawa Siswa SMP

GIANYAR – Sungai Gunung Apuan di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar “makan tumbal” nyawa.

 

 Gede Fajar Widiarta, 13, seorang siswa salah satu SMP di Gianyar, Selasa sore (10/12) sekitar pukul 15.00 ditemukan tewas

 

 

Gede Fajar ditemukan tak bernyawa sesaat setelah mandi di sungai bersama lima temannya

 

Nyawa pelajar asal Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dan tinggal sementara di Banjar Manikan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, itu tak bisa diselamatkan.

 

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya Winangun seizin Kapolsek membenarkan dengan tewasnya Gede Fajar,

 

Dijelaskan, hingga musibah terjadi, yakni berawal dari korban dan lima temannya main ke sungai.

 

Setiba di sungai, seluruh temannya menceburkan diri ke sungai.

 

”Sesuai keterangan temannya, korban paling terakhir melompat ke sungai,”terang Gusti Winangun.

 

Selanjutnya, setelah menceburkan diri ke sungai, korban langsung hanyut dan tenggelam.

 

 “Korban tidak muncul ke permukaan. Makanya teman-temannya memanggil saksi lainnya guna meminta pertolongan,” ujarnya.

 

Pada saat itu, kata Gusti Winangun, posisi saksi 1 dengan korban mandi berjarak sekitar 15 meter. Ketika dipanggil oleh teman korban saksi langsung membantu mencari dengan cara menyelam ke dalam air.

 

“Namun korban tidak juga ditemukan. Mengingat kedalaman air cukup dalam saksi 1 tidak berani masuk sampai dasar  sungai makanya saksi 1 memanggil masyarakat yang ada di sekitar sungai,” jelasnya.

 

Hingga akhirnya, sekitar pukul 17. 30, bocah malang dengan tinggi badan 150 cm itu ditemukan oleh masyarakat yang di bantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar dalam kondisi sudah meninggal dunia.

 

 “Pada saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan sudah tidak bernafas” jelasnya.

 

Bahkan sebelum dipastikan tewas, sesaat setelah menemukan tubuh korban, petugas penolong sempat mengangkat tubuh korban ke bahu petugas.

 

“Tim penolong saat itu masih berharap korban bisa diselamatkan,”imbuh Gusti Winangun.

 

Sayang meski segala upaya sudah dilakukan, namun korban tetap tak bergerak.

 

Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Ganesha Celuk guna mendapat pertolongan medis.

 

Setiba di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia

 

GIANYAR – Sungai Gunung Apuan di Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar “makan tumbal” nyawa.

 

 Gede Fajar Widiarta, 13, seorang siswa salah satu SMP di Gianyar, Selasa sore (10/12) sekitar pukul 15.00 ditemukan tewas

 

 

Gede Fajar ditemukan tak bernyawa sesaat setelah mandi di sungai bersama lima temannya

 

Nyawa pelajar asal Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dan tinggal sementara di Banjar Manikan, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, itu tak bisa diselamatkan.

 

Kanit Reskrim Polsek Sukawati, Iptu I Gusti Ngurah Jaya Winangun seizin Kapolsek membenarkan dengan tewasnya Gede Fajar,

 

Dijelaskan, hingga musibah terjadi, yakni berawal dari korban dan lima temannya main ke sungai.

 

Setiba di sungai, seluruh temannya menceburkan diri ke sungai.

 

”Sesuai keterangan temannya, korban paling terakhir melompat ke sungai,”terang Gusti Winangun.

 

Selanjutnya, setelah menceburkan diri ke sungai, korban langsung hanyut dan tenggelam.

 

 “Korban tidak muncul ke permukaan. Makanya teman-temannya memanggil saksi lainnya guna meminta pertolongan,” ujarnya.

 

Pada saat itu, kata Gusti Winangun, posisi saksi 1 dengan korban mandi berjarak sekitar 15 meter. Ketika dipanggil oleh teman korban saksi langsung membantu mencari dengan cara menyelam ke dalam air.

 

“Namun korban tidak juga ditemukan. Mengingat kedalaman air cukup dalam saksi 1 tidak berani masuk sampai dasar  sungai makanya saksi 1 memanggil masyarakat yang ada di sekitar sungai,” jelasnya.

 

Hingga akhirnya, sekitar pukul 17. 30, bocah malang dengan tinggi badan 150 cm itu ditemukan oleh masyarakat yang di bantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar dalam kondisi sudah meninggal dunia.

 

 “Pada saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan sudah tidak bernafas” jelasnya.

 

Bahkan sebelum dipastikan tewas, sesaat setelah menemukan tubuh korban, petugas penolong sempat mengangkat tubuh korban ke bahu petugas.

 

“Tim penolong saat itu masih berharap korban bisa diselamatkan,”imbuh Gusti Winangun.

 

Sayang meski segala upaya sudah dilakukan, namun korban tetap tak bergerak.

 

Selanjutnya, korban dievakuasi ke RS Ganesha Celuk guna mendapat pertolongan medis.

 

Setiba di rumah sakit, korban dinyatakan sudah meninggal dunia

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/