DENPASAR – Viralnya aksi nekat guide (pemandu wisata) lokal Karangasem yang mendaki Gunung Agung dengan mengajak wisatawan asing membuat berbagai pihak sangat menyayangkan.
Tak terkucali dari pihak Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG).
“Kegiatan pendakian ke puncak Gunung Agung ini sangat disayangkan mengingat aktivitas vulkanik Gunung Agung saat ini masih fluktuatif dan masih berstatus Siaga,” tegas Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, Jumat (13/12).
Dijelaskan, potensi ancaman bahaya masih di dalam radius 4 km. Aktivitas pendakian yang memasuki daerah berbahaya tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan karena masih sangat berbahaya. “Potensi erupsi masih mungkin terjadi dan juga hembusan gas berbahaya di sekitar kawah,” tegasnya.
Lalu sampai kapan Gunung Agung berstatus siaga?
“Sampai tingkat ancaman bahaya terkait erupsinya sudah menurun stabil. Tentu ini tergantung aktivitas vulkanik Gunung tersebut berdasarkan analisis data-data baik dari instrumen maupun visual,” jawabnya.
Diketahui memang, guide lokal Karangasem bernama Wayan Widi Yasa membandel. Namun bukan tanpa alasan. Pendaki lokal Wayan Widi Yasa mengakui kalau dirinya yang mendaki. Foto-foto tersebut adalah foto pendakian bulan lalu.
Dia mengaku terpaksa mendaki untuk mengantar wisatawan untuk mendapakan penghasilan. Karena kalau lama tidak mendaki alias menganggur sudah tidak punya modal lagi untuk makan. “Ya, untuk mencari pengasilan, karena saya guide lokal penghasilan saya dari mendaki,” ujarnya.