DENPASAR – Ambrolnya bagian dasar bangunan Pasar Badung, Kota Denpasar beberapa waktu lalu, akhirnya terkuak.
Tim pembangunan yang terdiri dari Dinas PUPR Kota Denpasar, TP4D Kejari Denpasar, kontraktor pelaksana dan perencana melaksanakan pengamatan secara menyeluruh kemarin.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kadis PUPR Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, Dirut PD Pasar Kota Denpasar IB Kompyang Wiranata, serta tim teknis lain.
Perwakilan PT. Nindya Karya, Satria, mengatakan hingga saat ini berdasar pengecekan lapangan kerusakan hanya terjadi pada ornamen style Bali pada bangunan Pasar Badung sisi bagian barat.
Sehingga kemungkinan sruktur utama bangunan Pasar Badung masih tergolong aman. Untuk lebih jelasnya akan dilakukan kajian. Kajian tersebut memakan waktu sekitar dua minggu.
“Jika dilihat dari kondisi di lapangan, kerusakan terjadi akibat penurunan tanah di sekitar ornamen, sehingga tidak mempengaruhi struktur utama, dan saat ini masih aman,” ujar Satria.
Kadis PUPR Kota Denpasar Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta menjelaskan, Nindya Karya memohon penelitian sisi barat, dan sisi lain masih aman.
“Respon cepat supaya segera ada tindakan, walaupun sebenarnya kajian yang lepas bukan struktur utama.
Dari NK (Nindya Karya) memohon waktu untuk melakukan penelitian sisi barat, sisi yang lain masih aman. Dua minggu ini hasil kajian turun,” ujar Jimmy Sidarta.
Dijelaskan, kajian struktur sudah dirancang lebih awal, kenapa terjadi penurunan. “Apakah pengaruh getar alasannya, akan diteliti Nindya Karya,” cetusnya.
Secara umum DPUPR Kota Denpasar menjamin bangunannya aman dan nyaman bagi masyarakat pengunjung Pasar Badung.
Saat ini pengerjaan Pasar Badung masih pada masa pemeliharaan hingga 28 Desember mendatang. Tanggung jawab perbaikan masih dibebankan pada kontraktor pelaksana yakni PT. Nindya Karya.
“Tentunya kami berharap dilaksanakan perbaikan maksimal dan menyeluruh sehingga mampu menghindari kejadian serupa terjadi di kemudian hari,” jelasnya.
Kontraktor Perencana Ari Setya Wibawa mengatakan, seluruh tahapan perencanaan telah dilaksanakan secara optimal.
Hal ini meliputi pengecekan kepadatan tanah, kekuatan bangunan saat gempa, dan teknis lainnya. “Pegecekan saat perencanaan telah dioptimalkan dan dilaksanakan secara menyeluruh,” pungkasnya.