DENPASAR – Kepala BNN Kota Denpasar AKBP Hagnyono SH MH memenuhi undangan Desa Pemecutan Kelod yang tengah melaksanakan
sosialisasi bahaya dan dampak buruk penyalahgunaan narkoba kepada warga banjar se-Desa Pemecutan Kelod, Rabu (18/12) malam di Banjar Pekandelan.
Kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan Deklarasi Antinarkoba oleh Karang Taruna Eka Panca Taruna Desa Pemecutan Kelod serta pementasan kesenian bondres Dadong Rerod Cs.
Kepala BNN Kota Denpasar AKBP Hagnyono SH MH didampingi Kasi P2M Putu Soni Kurniawan hadir dalam kegiatan tersebut.
Saat itu, AKBP Hagyono memberikan gambaran tentang kondisi Indonesia darurat narkoba yang menyasar generasi muda serta anak-anak usia dini, karena rasa ingin tahu dan coba-coba pada usia remaja begitu besar.
Dipaparkan pula tentang jenis – jenis narkoba dan dampak buruknya serta cara mengenali pelaku penyalahguna narkoba.
“Kami sangat mengapresiasi kegitan ini dan berharap para pemuda bisa menjadi agen perubahan yang mampu membantu BNN dalam pelaksanaan P4GN,” ujar AKBP Hagnyono.
Perbekel Pemecutan Kelod I Wayan Tantra SH memaparkan telah berupaya maksimal agar Desa Pemecutan Kelod bisa terbebas dari stigma zona merah narkoba.
Tantra menyebutkan dalam APBDes 2019 telah dilaksanakan sosialisasi bahaya narkoba kepada 15 banjar di Desa Pemecutan Kelod.
“Kami ingin stigma atau cap desa kami sebagai zona merah narkoba dapat segera berubah menjadi Desa Bersinar (bersih narkoba),
kami berupaya maksimal dengan jajaran pemerintahan desa tahun 2020 nanti akan membentuk relawan antinarkoba di masing masing banjar,” kata Tantra.
Setelah sosialisasi dari BNN dipentaskan kesenian bondres Dadong Rerod Cs. Dimana dalam setiap banyolannya disisipkan materi tentang bahaya narkoba.