29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:52 AM WIB

Umat Kristiani Bali Sambut Natal dengan Tradisi Ngejot

DENPASAR – Ngenjotan atau yang sering juga disebut ngejot adalah tradisi di mana masyarakat Bali membagikan sesuatu, biasanya makanan kepada tetangga saat hari raya Galungan.

Uniknya, di Denpasar, ternyata tradisi ini tidak hanya opeh umat Hindu saat Galungan. Tradisi ini juga dilakukan oleh warga beragama Nasrani di Bali. 

Adalah, keluarga Yuliana Ni Wayan Juniati bersama suaminya Marselinus Woda, warga beragama Katolik yang tinggal di Jalan Danau Beratan, Sanur, Denpasar, contohnya.

Sebagai umat Katolik, mereka juga melaksanakan tradisi berbagi makanan ke tetangga mereka dalam rangka perayaan Natal, yang jatuh pada Rabu (25/12) depan.

Aksi bagi-bagi makanan ke tetangga ini dilakukan pada Minggu (22/12). “Kami sudah melakukan tradisi ini (ngejot) kurang lebih 30 tahun,” kata Ni Wayan Juniati, Minggu (22/12).

Menurutnya, ngejotan Natal biasanya dilakukan dua atau tiga hari sebelum hari Natal. Jadi sebelum melakukan tradisi itu, keluarga Kristen tersebut terlebih dahulu menyiapkan segala bahan masakan.

Hingga akhirnya, saat penyerahan mereka akan bangun pagi buta dan memasak banyak jenis makanan yang nantinya akan dibagikan ke tetangga.

Mulai dari menu babi kecap, telur, nasi, lauk serta berbagai jajanan. Setelah semua matang, menu tadi dibagi-bagi sesuai jumlah tetangga dan kerabat.

Sebelum dibagikan, sejumlah jenis makanan itu dikemas di dalam nampan khusus. Setelahnya, beragam jenis masakan itu akan dihantarkan satu per satu ke rumah tetangga, hingga ke keluarga dekat.

Pastinya, tetangga yang mendapatkannya tidak hanya yang bergama katolik atau kristen, tetapi kepada seluruh tetangga tanpa memandang perbedaan agamanya.

“Saat Natal begini kami yang ngejot, pas waktu galungan kami yang giliran mendapat macam-macam makanan dari tetangga,” terang Juniati.

Lebih lanjut, kata dia, ngenjot merupakan bentuk berbagi syukur dari para umat nasrani menyambut perayaan Natal.

Sebagaimana saudara-saudara umat Hindu – Bali, yang juga biasanya berbagi kebahagiaan saat Galungan. Dengan begitu, kerukunan dan silaturahmi antara masyarakat tetap terjalin meski berbeda agama.

“Kami berharap semoga anak cucu kami tetap akan melestarikan tradisi ini,” tandas wanita 65 tahun tersebut.

DENPASAR – Ngenjotan atau yang sering juga disebut ngejot adalah tradisi di mana masyarakat Bali membagikan sesuatu, biasanya makanan kepada tetangga saat hari raya Galungan.

Uniknya, di Denpasar, ternyata tradisi ini tidak hanya opeh umat Hindu saat Galungan. Tradisi ini juga dilakukan oleh warga beragama Nasrani di Bali. 

Adalah, keluarga Yuliana Ni Wayan Juniati bersama suaminya Marselinus Woda, warga beragama Katolik yang tinggal di Jalan Danau Beratan, Sanur, Denpasar, contohnya.

Sebagai umat Katolik, mereka juga melaksanakan tradisi berbagi makanan ke tetangga mereka dalam rangka perayaan Natal, yang jatuh pada Rabu (25/12) depan.

Aksi bagi-bagi makanan ke tetangga ini dilakukan pada Minggu (22/12). “Kami sudah melakukan tradisi ini (ngejot) kurang lebih 30 tahun,” kata Ni Wayan Juniati, Minggu (22/12).

Menurutnya, ngejotan Natal biasanya dilakukan dua atau tiga hari sebelum hari Natal. Jadi sebelum melakukan tradisi itu, keluarga Kristen tersebut terlebih dahulu menyiapkan segala bahan masakan.

Hingga akhirnya, saat penyerahan mereka akan bangun pagi buta dan memasak banyak jenis makanan yang nantinya akan dibagikan ke tetangga.

Mulai dari menu babi kecap, telur, nasi, lauk serta berbagai jajanan. Setelah semua matang, menu tadi dibagi-bagi sesuai jumlah tetangga dan kerabat.

Sebelum dibagikan, sejumlah jenis makanan itu dikemas di dalam nampan khusus. Setelahnya, beragam jenis masakan itu akan dihantarkan satu per satu ke rumah tetangga, hingga ke keluarga dekat.

Pastinya, tetangga yang mendapatkannya tidak hanya yang bergama katolik atau kristen, tetapi kepada seluruh tetangga tanpa memandang perbedaan agamanya.

“Saat Natal begini kami yang ngejot, pas waktu galungan kami yang giliran mendapat macam-macam makanan dari tetangga,” terang Juniati.

Lebih lanjut, kata dia, ngenjot merupakan bentuk berbagi syukur dari para umat nasrani menyambut perayaan Natal.

Sebagaimana saudara-saudara umat Hindu – Bali, yang juga biasanya berbagi kebahagiaan saat Galungan. Dengan begitu, kerukunan dan silaturahmi antara masyarakat tetap terjalin meski berbeda agama.

“Kami berharap semoga anak cucu kami tetap akan melestarikan tradisi ini,” tandas wanita 65 tahun tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/