GIANYAR – Muda, kaya, dan juara! Yes, Bali United sudah memeluk trofi Liga 1 2019 di laga terakhir menghadapi Madura United, Minggu malam lalu (22/12).
Dan, Senin kemarin (23/12) mereka berpesta bersama para Serdadu Tridatu dan elemen suporter lainnya. Ini adalah pestanya Pulau Bali. Pesta sang juara!
Elemen air, api, tanah, dan angin menjadi tema yang diusung Manajemen Bali United dalam parade juara kali ini.
Jalanan Kota Denpasar dan Gianyar macet dengan ribuan orang bersama kendaraannya yang mengiringi perjalanan skuad Serdadu Tridatu.
Mulai dari salah satu hotel di Sanur, menuju ke rumah jabatan Gubernur di Jaya Sabha, dilanjutkan ke Kantor Bupati Gianyar dan diakhiri di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Euforia juara ini bisa disejajarkan dengan hari Pengerupukan saat pawai ogoh-ogoh setiap tahunnya.
Sebelum menuju Jaya Sabha untuk bertemu dengan Gubernur Bali I Wayanm Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, para pemain, pelatih, dan ofisial Bali United lebih dulu menikmati menjadi anak pantai yang sebenarnya.
Beberapa speedboat sudah disiapkan oleh Manajemen Bali United di Pantai Semawang pagi kemarin.
Layaknya anak pantai, Stefano Lilipaly dkk menikmati berbagai olahraga air. Salah satunya adalah mengendarai jetski.
Bukan hanya itu, helicopter yang sudah disediakan juga mengudara dengan rendah diatas speedboat pemain.
Setelah puas menjadi anak pantai, mereka langsung menuju Jaya Sabha pada pukul 12.00. Ini adalah pesta juara paling mewah yang dilakukan oleh klub sepak bola yang ada di Indonesia.
Sebelum ada Bali United, prestasi tertinggi klub sepak bola di Bali adalah yang dimiliki oleh Gelora Dewata di era Galatama.
Setelah itu prestasi klub-klub seperti Perseden Denpasar, Persekaba Badung, Persegi Gianyar, PS Badung, bahkan Perst Tabanan yang sempat ditangani oleh I Made Pasek Wijaya gagal bersinar di kancah nasional.
Setelah bertemu Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, pawai terakhir dilakukan. Kurang lebih 1 km dari Stadion Dipta, semua pemain pelatih, dan ofisial menuju kendaraan dengan konsep Barong yang sudah disediakan.
Pawai budaya juga disiapkan oleh Manajemen Bali United. Baleganjur dan tari kecak disiapkan untuk memeriahkan parade kali ini.
Dahaga suporter di Bali akhirnya bisa terbayar lunas. Tentu mereka belum puas. Mereka ingin Bali United bisa menjadi klub yang lebih berprestasi lagi.
Apalagi mereka adalah klub kaya seperti layaknya Johor Darul Ta’zim di Malaysia dan Buriram United di Thailand.
Pesta dari elemen tanah, udara, dan air sudah dilakukan oleh Bali United sejak pagi hingga sore hari.
Malam harinya mereka menggelar pesta juara di Stadion Kapten I Wayan Dipta dengan menghadirkan bintang tamu seperti Giring Ganesha eks Nidji, dan pedangdut Via Vallen.
Usai acara, elemen api pun muncul dengan menggelar pesta kembang api yang sudah dilakukan cukup meriah.
Bahkan, bisa dibilang lebih meriah daripada saat Bali United Festival pada bulan Februari lalu. Selamat berpesta semeton.