28.2 C
Jakarta
21 November 2024, 20:44 PM WIB

Mau Pulang Kampung, Pria Banyuwangi Malah Jadi Korban Pengeroyokan

UBUD–Nasib miris dialami Muhammad Topan Ifandy, 18.

 

Pemuda asal Banyuwangi, Jatim yang rencananya akan pulang ke kampung halamannya malah menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal.

 

Ia dikeroyok di belakang Toko Harta Dewata di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, pada Rabu (25/12) hingga mengalami sejumlah luka.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga korban dikeroyok, berawal saat Ifandy datang ke rumah temannya, Rudi Pramono (TKP) untuk berpamitan hendak pulang kampung ke Banyuwangi sekitar pukul 19.30.

 

Namun saat hendak berpamitan, tiba-tiba korban didekati sekelompok orang tak dikenal.

 

Lalu, usai mendekati korban, tanpa alasan jelas, sekelompok orang tersebut langsung mengeroyok Ifandy hingga babak belur.

 

Selain mengalami luka pada pipi kanan, kening mata kanan dan kiri. Akibat penganiayaan itu, persendian bahu kiri korban sampai bergeser.

 

“Korban juga mengaku sakit di bagian dada tengah dan paha kanan akibat dikeroyok,”ujar sumber.

 

Selanjutnya, atas kejadian tersebut, pada keesokan harinya, korban Ifandy melapor kasus tersebut ke Polsek Ubud.

 

 Korban melapor pada Kamis (26/12) pukul 13.00.

 

Atas laporan korban, polisi langsung menindaklanjuti kasus tersebut. Polisi juga meminta keterangan dua orang saksi yang juga teman korban.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Nuryana yang dikonfirmasi Sabtu (28/12) membenarkan.

Menurut Nuryana, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan yang menimpa korban Irfandy.

 

“Masih diperiksa,” tukasnya.

 

UBUD–Nasib miris dialami Muhammad Topan Ifandy, 18.

 

Pemuda asal Banyuwangi, Jatim yang rencananya akan pulang ke kampung halamannya malah menjadi korban penganiayaan sekelompok orang tak dikenal.

 

Ia dikeroyok di belakang Toko Harta Dewata di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, pada Rabu (25/12) hingga mengalami sejumlah luka.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, hingga korban dikeroyok, berawal saat Ifandy datang ke rumah temannya, Rudi Pramono (TKP) untuk berpamitan hendak pulang kampung ke Banyuwangi sekitar pukul 19.30.

 

Namun saat hendak berpamitan, tiba-tiba korban didekati sekelompok orang tak dikenal.

 

Lalu, usai mendekati korban, tanpa alasan jelas, sekelompok orang tersebut langsung mengeroyok Ifandy hingga babak belur.

 

Selain mengalami luka pada pipi kanan, kening mata kanan dan kiri. Akibat penganiayaan itu, persendian bahu kiri korban sampai bergeser.

 

“Korban juga mengaku sakit di bagian dada tengah dan paha kanan akibat dikeroyok,”ujar sumber.

 

Selanjutnya, atas kejadian tersebut, pada keesokan harinya, korban Ifandy melapor kasus tersebut ke Polsek Ubud.

 

 Korban melapor pada Kamis (26/12) pukul 13.00.

 

Atas laporan korban, polisi langsung menindaklanjuti kasus tersebut. Polisi juga meminta keterangan dua orang saksi yang juga teman korban.

 

Kapolsek Ubud, Kompol Nyoman Nuryana yang dikonfirmasi Sabtu (28/12) membenarkan.

Menurut Nuryana, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pengeroyokan yang menimpa korban Irfandy.

 

“Masih diperiksa,” tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/