SEMARAPURA – Nengah Gebeng, 90 asal Banjar Balai Tumbak, Desa Gelgel, Klungkung ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di Sungai Pegatepan, Dusun Tangkas, Desa Gelgel, kemarin sore.
Gebeng berhasil ditemukan setelah pihak keluarga melakukan pencarian dengan membunyikan alamat musik gong selama satu jam.
Salah seorang cucu korban, Nengah Sudiarsa, 42, saat ditemui di ruang jenazah RSUD Klungkung menuturkan,
Gebeng diketahui menghilang dari rumah ketika salah seorang keluarga akan memberikan makan Jumat (27/12) pagi sekitar pukul 06.00.
Gebeng yang sudah tua dan pikun memang sering menghilang meninggalkan rumah meski untuk berpindah tempat dia harus menyeret tubuhnya menggunakan tangannya karena kakinya sudah tidak mampu berjalan normal.
“Biasanya kalau hilang itu siang-siang sehingga cepat ditemukan di jalan dekat rumah. Ini tumben hilang pagi-pagi,” tuturnya.
Sebelum diketahui meninggalkan rumah oleh pihak keluarga sekitar pukul 06.00, sejumlah pemuda sempat melihat nenek dua orang anak itu berada di pinggir sungai dengan rumahnya sekitar pukul 02.00.
Namun karena tidak terlalu kenal dengan korban dan kondisi pada saat itu juga masih gelap, remaja perempuan itu pergi begitu saja.
“Waktu dilihat sama anak perempuan itu, nenek saya ada di pinggir sungai sekitar 150 meter dari rumah,” katanya.
Lantaran tidak kunjung ketemu, pada hari itu juga pihak keluarga meminta petunjuk paranormal. Selain itu, pihak keluarga juga melaporkan peristiwa kehilangan itu ke Polres Klungkung.
“Setiap hari kami lakukan pencarian, namun tidak ketemu juga,” jelasnya dengan mata berkaca-kaca.
Karena sudah dipenuhi rasa bingung dan putus asa, akhirnya pihak keluarga memutuskan melakukan pencarian dengan membunyikan alat musik gong pada Minggu (29/12) sekitar pukul 15.00.
Setelah satu jam menelusuri sejumlah tepat, akhirnya Gebeng ditemukan di Sungai Pegatepan, Dusun Tangkas, Desa Gelgel.
Hanya saja nenek tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa dengan posisi tengkurap dan hanya menggunakan celana berwarna hitam.
Tubuh korban sudah dikerumuni belatung dengan bau busuk yang menyengat. “Lokasi penemuannya sekitar 800 meter dari rumah.
Kemungkinan jatuh ke sungai. Walau tidak hujan, arus air sungai itu cukup deras. Kami sudah merelakan. Rencananya besok akan dikremasi,” tandasnya.
Kapolsek Klungkung, Kompol I Nyoman Suparta dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya peristiwa itu.
Setelah menerima laporan, jenazah korban langsung dilarikan ke ruang jenazah RSUD Klungkung untuk dilakukan pemeriksaan dan untuk memastikan kematian korban tidak karena tindakan kekerasan. “Itu sesuai SOP,” jelasnya.