DENPASAR – Mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem I Made Sukerana yang dicopot Plt Ketua DPD Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih akhirnya datang ke Kantor DPD Golkar Bali kemarin.
Tujuannya adalah untuk meminta maaf setelah membuat kegaduhan ketika Gde Sumarjaya Linggih ditunjuk sebagai pelaksana tugas Ketua DPD Golkar Bali.
Bahkan, demi keperluan meminta maaf, mantan Wabup Karangasem ini rela menunggu Sekretaris DPD Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry selama dua jam lebih.
Keterlambatan Sugawa Korry lantaran yang bersangkutan terjebak macet saat perjalanan ke kantor DPD Golkar di Jalan Surapati, Denpasar.
Akhirnya sekitar pukul 19.00 kurang, Sukerana secara pribadi meminta maaf di hadapan Pengurus DPD I Golkar Bali.
Diakuinya penyesalannya itu bukan karena ingin maju Pilkada Karangasem 2020.Tapi, dia tak menampik berharap supaya namanya ada di dalam hasil survei.
Alasannya, meminta maaf ingin bersama-sama menggaungkan Karangasem. Ia pun berjanji siapa yang keluar rekomendasinya dari Partai Golkar, dia akan mendukung calon tersebut.
“Misalnya cari tiga besar, mudah-mudahan saya ada di tiga nomor itu. Ya, walau yang maju ada dari incumbent, mantan wakil bupati yaitu saya, terus wakil bupati, “ ucapnya.
Selesai pertemuan, Sukerana memberikan surat pernyataan yang berisi tiga poin. Pertama, sebagai kader partai Golkar telah mengambil langkah-langkah keliru dan salah.
Yaitu menentang kebijakan dan keputusan DPP Partai Golkar khususnya terkait penetapan Plt Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali.
Kedua, atas kekeliruan dan kesalahan tersebut, berjanji tidak akan mengulangi kekesalahan dan kekeliruan tersebut.
Ketiga, dengan niat tulus dan ikhlas memohon maaf kepada DPP Partai Golkar dan seluruh jajaran Partai Golkar Provinsi Bali.
Sementara itu, Nyoman Sugawa Korry mengatakan kedatangan kembali Sukerana adalah hal yang baik. Katanya, jangankan Sukerana yang merupakan kader, nonkader pun akan diterima.
Selain itu, dia menerima keinginan Sukerana yang ingin menjadi tim pemenangan khusus, jika tidak menjadi calon wakil bupati dari Partai Beringin itu.
“Jangankan kader, non kader kami terima,” seloroh Sugawa. Seperti diketahui, permohonan maaf tersebut dilakukan lantaran Sukerana mendesak dilakukan musdalub ketika DPP menunjuk Demer sebagai pengganti Ketut Sudikerta.
Karena ulahnya itu dia pun dicopot oleh Demer sebagai ketua DPD II. Tak terima diberhentikan, Sukerana pun melakukan perlawanan dengan melapor ke mahkamah partai.