DENPASAR – Perayaan juara Liga 1 telah berlalu. Bali United menjadi champions setelah poin yang diraih tidak mampu dikejar Persebaya Surabaya yang harus puas di posisi runner up.
Dan, dari sekian mantan pemain Bali United, Nick Van der Velden yang paling berbahagia dengan Raihan positif Bali United musim ini.
VDV tidak sendirian ke Bali. Dia dating bersama istri dan kedua anaknya. Dia juga cukup lama di Pulau Dewata, yakni hingga Rabu 1 Januari besok.
Yup, bersama Serdadu Tridatu, VDV – akronim namanya akhirnya memutuskan untuk pensiun di musim lalu.
Tapi sepertinya VDV tidak bisa lepas dari si kult bundar. Di bulan Juni tahun ini, pria yang juga biasa akrab disapa Nickinos tersebut memilih berlabuh ke klub kasta ketiga Belanda Amsterdamsche FC (AFC).
Bahkan dia menjadi pemain pertama yang diumumkan oleh AFC. Mengenai kedatangannya kembali ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, dia mengaku merasa sangat terhormat.
Terlebih suporter masih mengenalinya dan mengelukan namanya. Dia juga senang dengan capaian Serdadu Tridatu musim ini setelah di tahun 2017,
dia hampir membawa Bali United yang kala itu diarsiteki Widodo Cahyono Putro merengkuh gelar juara perdana.
“Yang membuat hebat adalah target lima tahun yang diinginkan Pak Pieter dan Pak Yabes benar-benar tercapai. Kebetulan, saya diundang secara khusus oleh mereka.
Bagi saya, Bali United masih menjadi keluarga saya. Saya bangga dengan capaian mereka dan merasa terhormat bisa menyaksikan secara langsung sejarah di Stadion Dipta,” bebernya.
Sebenarnya, kekuatan Bali United bisa lebih baik di musim 2017. Tapi, ada satu yang tidak dimiliki skuad edisi tahun 2017.
Menurut mantan pemain Az Alkmaar tersebut, faktor yang tidak dimiliki adalah keberuntungan. Dua musim lalu, semua orang tahu apa yang terjadi dengan Bali United sehingga gagal meraih juara.
Sekarang, semua pertandingan di Liga 1 2019 hampir terlihat “bersih” karena kerja dari Satgas Anti Mafia Bola.
“Bali United musim ini sangat beruntung. Banyak pemain bagus yang dimiliki mereka seperti Pacheco, Platje, Bachdim, Lilipaly, Paulo, Sapaso, dan pemain lokal yang ada sekarang.
Ditambah dengan pelatih yang membawa Persija Jakarta juara musim lalu. Wawan juga menjadi salah satu penjaga gawang fenomenal dalam beberapa musim terakhir,” terangnya.
Apakah ada penyesalan dari dalam diri VDV? Disaat dia memutuskan pensiun bersama Bali United, disaat yang bersamaan pula Bali United merengkuh gelar juara perdananya.
“Tidak ada sama sekali. Sebaliknya, saya sangat senang bisa pensiun di Bali United meskipun saya sekarang kembali bermain di salah satu klub kasta ketiga di Belanda,” tuturnya.
Ya, VDV saat ini tercatat sebagai pemain klub kasta ketiga Liga Belanda Amsterdamsche FC (AFC). Tapi VDV bukan hanya menjadi pemain saja.
Gelandang berusia 37 tahun tersebut juga tercatat sebagai pelatih AZ Alkmaar U-17. Lisensi kepelatihannya juga tidak sembarangan. Dia memiliki lisensi kepelatih UEFA A.
Sebagai pemain sekalgus pelatih, dia mencoba untuk mengasah terus kemampuannya. “Saya ingin mengasah kemampuan saya
sebagai pelatih kedepannya. Saya masih harus terus banyak belajar sebagai pelatih. Pertama sebagai pelatih di usia muda dulu,” ucapnya.
Lalu ada keinginan sebagaui arsitek Bali United di kemudian hari? Dari hati kecilnya yang paling dalam, VDV memiliki keinginan tersebut.
Namun, dia masih belum mau untuk berangan-angan terlalu jauh. “You never know. Saya jelas terbuka (sebagai Pelatih Bali United). Kita lihat saja nanti bagaimana kedepannya karena tidak ada yang tahu masa depan itu seperti apa,” tutupnya. (*)