GIANYAR– Kisruh ATV dengan warga Banjar Samu, Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati terus bergulir.
Setelah sebelumnya warga mengeruduk Polsek Sukawati, terbaru puluhan warga Tempek Tamuan Sisi, bersama Perbekel mendatangi kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kabupaten Gianyar, Senin kemarin (30/12).
Warga minta supaya ATV tidak melintas di pemukiman warga.
Prajuru Tempek Tamuan Sisi, Ketut Wiasa, menyatakan kedatangan warga ke Kesbanglinmas untuk mencari titik temu.
“Kami mengirim surat ke Kesbanglinmas. Harapannya supaya masalah kami bisa diselesaikan,” ujar Wiasa yang juga kakak pemangku Pura Pucak Sari.
Selain itu, kata Ketut Wiasa, pihaknya juga menyayangkan masalah yang menimpa warga banjar.
“Gara-gara warga menolak, malah warga kami dipanggil polisi. Termasuk adik saya, seorang pemangku sampai dipanggil polisi,” jelasnya.
Sedangkan warga lainnya, Made Madya, menambahkan kedatangan mereka untuk memastikan apakah surat yang dikirimkan warga sudah diterima atau tidak oleh Kesbanglinmas.
“Kami pastikan, kami kawal surat kami. Supaya masalah kami bisa diselesaikan,” jelasnya.
Mengenai keluhan warga, sudah dibahas di Banjar.
“Banjar sudah ada keputusan bahwa tahun depan (2020, red) tidak boleh lagi ada ATV lewat jalur kami,” jelasnya.
Warga sengaja menutup tahun depan karena paham kebutuhan pariwisata. “Sekarang kan tamu ramai, kami tidak ingin ganggu tamu,” jelasnya.
Kedatangan warga ke Kesbanglinmas, lanjut Madya karena ingin minta dukungan pemerintah. “Katanya jalan di depan rumah warga itu milik pemerintah. Makanya kami ingin pemerintah mendukung keputusan warga Banjar. Supaya ATV tidak lewat depan rumah kami,” jelasnya.
Madya menambahkan, ATV yang melintas di jalan pemukiman dianggap meresahkan. “Nabrak sudah sering. Memang diganti rugi. Tapi kami takut kalau nabrak anak-anak,” jelasnya.
Puluhan warga tempek itu diterima oleh Kasubid Kewaspadaan Nasional Kesbanglinmas, Made Dwita. “Saat warga datang, kami mengimbau warga menjaga situasi kantibmas kondusif,” terangnya.
Warga juga diminta standby menunggu pengurus mereka mengirimkan surat tembusan ke beberapa pihak.
Yakni ke DPRD Gianyar dan Kantor Bupati Gianyar. Surat warga itu langsung diantar oleh perbekel.
“Setelah surat dikirimkan. Kami langsung mencari data ke bawah. Kami dekati pengusaha ATV. Nanti bertahap kami akan serap masukan dari beberapa pihak terkait,” pungkasnya.