25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:40 AM WIB

Uji Kualitas Calon Perbekel, Desa Guwang Gianyar Gelar Debat Terbuka

GIANYAR – Mencari pemimpin yang terbaik memang harus diuji kualitasnya. Meski di tingkat desa sekalipun. 

Sebab, kepala desa atau di Bali bernama perbekel harus mengetahui potensi-potensi desanya. Apalagi, akan mengelola dana desa yang  besar. 

Jangan sampai disalahgunakan. Oleh karena itu, Panitia Pemilihan Perbekel Desa Guwang, Gianyar menyelenggarakan debat calon perbekel Rabu lalu (8/1).

Di Desa Guwang, Gianyar terdapat tiga calon perbekel, yaitu Anak Agung Alit, Ketut Muda, dan Cokorda Rai. 

Debat ini  merupakan rangkaian tahapan kampanye yang dilakukan secara terbuka dengan menampilkan para calon perbekel untuk menyampaikan visi dan misi kepada pemilih.

Dengan debat ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi untuk memilih Perbekel Desa Guwang.

Bahkan, penyelenggaraan debat bak acara debat pemilihan umum  kepala daerah  dan presiden yang diadakan oleh KPU.  

Debat itu dipandu oleh akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik, Universitas Udayana, Ni Made Ras Amanda Gelgel.

Ketua Panita Pemilihan Perbekel Desa Guwang I Kadek Agus Mudita, desa saat ini tidak hanya menjadi objek melainkan juga sebagai subjek pembangunan 

yang mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisionalnya.

Sehingga dalam kewenangan mengatur tersebut dibutuhkan seorang pemimpin dalam hal ini perbekel yang mempunyai kemampuan managerial mumpuni, 

berkomitmen tinggi, transparan dan akuntabel sehingga mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan di desa. 

Perbekel Guwang harus mampu memahami persoalan-persoalan serta ancaman-ancaman yang dihadapi Desa Guwang untuk dapat dicarikan solusinya.

Disamping itu Perbekel Guwang juga harus mampu melihat potensi yang dimiliki Desa Guwang baik yang sudah, sedang maupun yang akan dikembangkan demi untuk kesejahteraan masyarakat Desa Guwang.

“Oleh karena dibutuhkan seorang Perbekel sebagaimana diuraikan diatas maka melalui debat calon Perbekel Desa Guwang, para calon diharapkan mampu memaparkan 

visi dan misi yang dapat menjawab tantangan yang dihadapi Desa Guwang kedepannya, sehingga dapat menghatarkan Desa Guwang mencapai tujuannya,” katanya.

Isu yang dibahas sesuai dengan situasi dan kondisi Desa Guwang saat ini, serta tantangan yang akan dihadapi.

Mulai dari Tata Kelola Pemerintahan Desa, Hukum dan Politik; bidang Ekonomi, Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat; bidang Adat, Sosial dan Budaya

Acara yang diselenggarakan di di Wantilan Pura Dalem, Desa Adat Guwang,  terbagi dalam lima  sesi : sesi Penyampaian Visi dan Misi masing-masing Calon Perbekel; 

sesi Pertanyaan dari para panelis; Sesi tanya jawab antar p alon Perbekel; sesi closing statement, dan terakhir sesi penutup.

Bahkan, pada saat sesi pertanyaan dari para penelis, masing-masing panelis akan membuat tiga (3) buah pertanyaan sesuai dengan isu atau materi pada setiap bidang sebagaimana tersebut diatas. 

Pertanyaan pun disegel dalam amplop. Sehingga dijamin tidak bocor sebelum acara debat. Adapun panelisnya dari orang yang berkompeten.

Yakni  I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, pada bidang Tata Kelola Pemerintahan Desa, Hukum dan Politik; 

Prof.  Wayan Gede Supartha, bidang Ekonomi, pariwisata dan kesejahteraan masyarakat, dan 3. Prof. I Nyoman Budiana, bidang adat, sosial dan budaya. 

GIANYAR – Mencari pemimpin yang terbaik memang harus diuji kualitasnya. Meski di tingkat desa sekalipun. 

Sebab, kepala desa atau di Bali bernama perbekel harus mengetahui potensi-potensi desanya. Apalagi, akan mengelola dana desa yang  besar. 

Jangan sampai disalahgunakan. Oleh karena itu, Panitia Pemilihan Perbekel Desa Guwang, Gianyar menyelenggarakan debat calon perbekel Rabu lalu (8/1).

Di Desa Guwang, Gianyar terdapat tiga calon perbekel, yaitu Anak Agung Alit, Ketut Muda, dan Cokorda Rai. 

Debat ini  merupakan rangkaian tahapan kampanye yang dilakukan secara terbuka dengan menampilkan para calon perbekel untuk menyampaikan visi dan misi kepada pemilih.

Dengan debat ini diharapkan dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi untuk memilih Perbekel Desa Guwang.

Bahkan, penyelenggaraan debat bak acara debat pemilihan umum  kepala daerah  dan presiden yang diadakan oleh KPU.  

Debat itu dipandu oleh akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik, Universitas Udayana, Ni Made Ras Amanda Gelgel.

Ketua Panita Pemilihan Perbekel Desa Guwang I Kadek Agus Mudita, desa saat ini tidak hanya menjadi objek melainkan juga sebagai subjek pembangunan 

yang mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisionalnya.

Sehingga dalam kewenangan mengatur tersebut dibutuhkan seorang pemimpin dalam hal ini perbekel yang mempunyai kemampuan managerial mumpuni, 

berkomitmen tinggi, transparan dan akuntabel sehingga mampu menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam melaksanakan pembangunan di desa. 

Perbekel Guwang harus mampu memahami persoalan-persoalan serta ancaman-ancaman yang dihadapi Desa Guwang untuk dapat dicarikan solusinya.

Disamping itu Perbekel Guwang juga harus mampu melihat potensi yang dimiliki Desa Guwang baik yang sudah, sedang maupun yang akan dikembangkan demi untuk kesejahteraan masyarakat Desa Guwang.

“Oleh karena dibutuhkan seorang Perbekel sebagaimana diuraikan diatas maka melalui debat calon Perbekel Desa Guwang, para calon diharapkan mampu memaparkan 

visi dan misi yang dapat menjawab tantangan yang dihadapi Desa Guwang kedepannya, sehingga dapat menghatarkan Desa Guwang mencapai tujuannya,” katanya.

Isu yang dibahas sesuai dengan situasi dan kondisi Desa Guwang saat ini, serta tantangan yang akan dihadapi.

Mulai dari Tata Kelola Pemerintahan Desa, Hukum dan Politik; bidang Ekonomi, Pariwisata dan Kesejahteraan Masyarakat; bidang Adat, Sosial dan Budaya

Acara yang diselenggarakan di di Wantilan Pura Dalem, Desa Adat Guwang,  terbagi dalam lima  sesi : sesi Penyampaian Visi dan Misi masing-masing Calon Perbekel; 

sesi Pertanyaan dari para panelis; Sesi tanya jawab antar p alon Perbekel; sesi closing statement, dan terakhir sesi penutup.

Bahkan, pada saat sesi pertanyaan dari para penelis, masing-masing panelis akan membuat tiga (3) buah pertanyaan sesuai dengan isu atau materi pada setiap bidang sebagaimana tersebut diatas. 

Pertanyaan pun disegel dalam amplop. Sehingga dijamin tidak bocor sebelum acara debat. Adapun panelisnya dari orang yang berkompeten.

Yakni  I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, pada bidang Tata Kelola Pemerintahan Desa, Hukum dan Politik; 

Prof.  Wayan Gede Supartha, bidang Ekonomi, pariwisata dan kesejahteraan masyarakat, dan 3. Prof. I Nyoman Budiana, bidang adat, sosial dan budaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/