LEGIAN – Laga preliminary 1 Liga Champions Asia 2020 ada di depan mata. Tampines Rovers yang bertindak sebagai tuan rumah bakal menjamu Bali United di Stadion Jalan Besar, Singapura, Selasa (14/1) lusa.
Tampines Rover bukan lawan baru bagi skuad Serdadu Tridatu. Dua tahun lalu di ajang yang sama, Bali United berhasil membungkam Tampines Rovers di Stadion Kapten Dipta dengan skor 3 – 1.
Rasa optimis pun membuncah pada diri pemain Bali United. Mereka optimis menampilkan permainan terbaik dan lolos ke tahap berikutnya untuk melawan Melbourne Victory di fase dua preliminary.
Rasa itu pula yang dirasakan bek senior Bali United Leonard Tupamahu. Apalagi dia punya teman baik yang saat ini menjadi staf pelatih di Tampines Rovers.
Dia adalah Fahrudin Mustafic; eks pemain Timnas Singapura. “Tampines Rovers yang saya tahu adalah salah satu tim di Singapura yang hampir tiap tahun selalu bermain di Asia.
Saya juga kenal salah satu staf pelatih disana yaitu Fahrudin Mustafic. Dia dulu rekan satu tim saya saat di Persija,” ujar Leonard Tupamahu dilansir dari situs baliutd.com.
Terkait persiapan menghadapi Tampines Rovers, eks bek Borneo FC ini mengatakan, sebenarnya tidak terlalu ideal. Apalagi, persiapan hanya dilakukan sepekan.
“Tapi waktu libur kami juga tidak terlalu lama, jadi secara fisik kami tidak terlalu drop. Hal tersebut juga membuat kami punya modal penting untuk menjalani pertandingan melawan Tampines Rovers,” kata Leo – sapaan akrabnya.
Mengenai adaptasi lapangan artifisial, Leonard mengajak rekan-rekannya untuk tidak menjadikan lapangan sebagai hambatan tampil habis-habisan di laga nanti.
Dua kali sesi latihan di lapangan artifisial, menurutnya, menjadi modal penting jelang laga nanti. “Ya, kami memang tidak terbiasa untuk bermain di jenis lapangan artifisial.
Tapi, saya rasa itu bukan alasan ketika kami sudah masuk lapangan. Kami semua punya keinginan untuk menang. Kami juga sudah coba latihan di lapangan seperti itu disini (Bali).
Kami harus benar-benar cepat beradaptasi seperti dalam hal passing dan kontrol bola,” pungkas Leonard Tupamahu.
