GIANYAR – Irfan Haarys Bachdim menjadi idola bagi suporter Bali United. Ketika perayaan gelar juara Liga 1 2019, nama Irfan terus dielu-elukan oleh dan diminta untuk memberikan pidato.
Mungkin suporter ingin agar Irfan memberikan pidato yang berapi-api seperti musim 2017 di mana saat itu Bali United gagal juara karena ada kecurangan yang sistematis dan terstruktur.
Lain dulu lain sekarang. Disaat Irfan masih menjadi idola di depan untuk suporter, lain halnya di dalam tubuh Bali United sendiri.
Irfan Bachdim sekarang terpinggirkan. Sebagai bukti, dia tidak diboyong ke Singapura. Irfan seperti terpinggirkan sejenak di kompetisi Asia.
Bukti paling sahih, di Bali United Café Minggu siang kemarin (12/1) saat pengenalan jersey anyar di kompetisi Asia dengan satu sponsor utama, sosok Irfan juga tidak ada.
Hanya terlihat sosok Ricky Fajrin dan Gavin Kwan Adsit yang menjadi perwakilan Serdadu Tridatu bersama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.
Di foto pamflet, sosok Irfan juga tidak ditampilkan. Hanya Coach Teco, Fadil Sausu, Stefano Lilipaly, I Made Andhika Wijaya, dan Ricky Fajrin.
Bahkan, Gavin sebagai pemain anyar ada dalam pamflet tersebut. Jelas ini suatu kejanggalan yang besar selain dalam sepakn terakhir, ayah dua anak tersebut tidak masuk dalam skema Teco.
Apakah ini akhir karier dari “Sang Pangeran” di skuad Serdadu Tridatu? Atau apakah kariernya sudah mentok dan kalah saing dengan pemain lain yang memiliki posisi sama dengannya?
“Ngga tahu, coba tanya coach (Stefano Teco Cugurra). Dia yang tahu taktikal. Melatih aja ngga saya,” terang CEO Bali United Yabes Tanuri.