GIANYAR – Masa depan “Sang Pangeran” di skuad Serdadu Tridatu, tampaknya, berada di titik akhir. Pelan tapi pasti peran Irfan Haarys Bachdim mulai terpinggirkan.
Bahkan, sejak akhir Desember 2019 lalu, tersiar kabar Irfan Bachdim ditawarkan ke klub lain. Klub itu adalah Madura United.
Yang menarik, kabar bakal dijualnya pemain idola suporter itu ke Madura United diakui CEO Bali United Yabes Tanuri.
Bos Yabes mengakui manajemen menawarkan salah seorang pemain bintangnya ke Direktur Madura United Haruna Soemitro musim ini.
Secara terang-terangan, Bos Yabes mengatakan, apa yang terjadi dalam sepak bola mengenai perpindahan pemain adalah sesuatu yang sangat normal.
Hanya saja, dia tidak mengatakan secara gamblang jika pemain tersebut adalah Irfan Bachdim. “Bukan hanya Irfan, tapi banyak. Mungkin namanya yang paling beken,” terang Yabes.
“Di sepakbola, untuk transfer pemain adalah sesuatu yang normal. Kami mau pemain mereka, mereka juga ingin pemain kami. Bukan dalam dalam konteks melepas, tetapi pertukaran pemain,” tegasnya.
Saat itu, Yabes Tanuri membenarkan jika ada obrolan mengenai barter pemain antara dia dan Haruna Soemitro.
Yup, Irfan Bachdim mulai terpinggirkan di skuad Serdadu Tridatu. Sebagai bukti, dia tidak diboyong ke Singapura. Irfan seperti terpinggirkan sejenak.
Bukti paling sahih, di Bali United Café Minggu siang kemarin (12/1) saat pengenalan jersey anyar di kompetisi Asia dengan satu sponsor utama, sosok Irfan juga tidak ada.
Hanya terlihat sosok Ricky Fajrin dan Gavin Kwan Adsit yang menjadi perwakilan Serdadu Tridatu bersama Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra.
Di foto pamflet, sosok Irfan juga tidak ditampilkan. Hanya Coach Teco, Fadil Sausu, Stefano Lilipaly, I Made Andhika Wijaya, dan Ricky Fajrin.
Bahkan, Gavin sebagai pemain anyar ada dalam pamflet tersebut. Jelas ini suatu kejanggalan yang besar selain dalam sepakn terakhir, ayah dua anak tersebut tidak masuk dalam skema Teco.