29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 19:13 PM WIB

Stadion Dipta Tak Masuk List Venue, Bos Bali United Buang Rasa Kecewa

DENPASAR – Kecil peluang markas Bali United, Stadion Kapten Dipta, menjadi venue Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

Pasalnya, dari 10 stadion yang diajukan PSSI ke FIFA saat bidding di Tiongkok tahun lalu, hanya enam stadion yang direkomendasikan sebagai venue.

Sementara Stadion Kapten Dipta hanya berstatus sebagai stadion cadangan. Tentu kabar ini sangat mengagetkan semua pihak. Terutama suporter Bali United. 

Pasalnya, sejak awal Stadion kapten I Wayan Dipta masih menjadi opsi utama tahun depan.

Manajemen Bali United juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster setelah berhasil menjadi juara Liga 1 2019 terkait rencana renovasi stadion. 

Bukan hanya sekali, tetapi dua kali Big Boss Serdadu Tridatu Pieter Tanuari bertemu dengan Gubernur Koster. 

Desain stadion juga sudah dibuat dan membutuhkan dana sebesar Rp 350 miliar untuk renovasi. 

Dana sebesar itu berasal dari APBN dan berharap bisa dilakukan renovasi pada pertengahan tahun ini. 

CEO Bali United Yabes Tanuri bahkan sangat optimis jika Stadion kapten I Wayan Dipta terpilih sebagai salah satu venue pertandingan 

dan optimismenya tersebut diungkapkan saat kunjungan kedua ke Jaya Sabha bersama Pieter Tanuri.

Tapi, kini semua berubah. Kemungkinan besar faktor lapangan pendukung menjadi penyebabnya. 

Lapangan pendukung yang diajukan oleh PSSI adalah Lapangan Gelora Samudera Kuta dan Lapangan Gelora Trisakti Legian. 

Ini yang menjadi kendala karena jaraknya cukup jauh dari calon stadion utama. FIFA sendiri meminta lapangan pendamping agar dekat dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Manajemen Bali United sudah menyodorkan lapangan latihan di Pantai Purnama. Tapi, lapangan masih belum berbentuk dan masih dalam tahap pengerjaan. 

Jelas ada faktor dan pertimbangan lain dari PSSI dan FIFA. Ketum PSSI Moch Iriawan sempat mengatakan dan berharap bisa menjadi enam stadion karena penyebarannya bisa lebih banyak. 

Dikonfirmasi mengenai masalah ini, CEO Bali United Yabes Tanuri yang sedang berada di Selandia Baru mengaku semua keputusan diserahkan kepada PSSI saja. 

Yang jelas, jika tidak terpilih, Serdadu Tridatu masih akan bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta dan tidak akan melakukan renovasi di Stadion Ngurah Rai atau Stadion Kompyang Sujana.

Lalu apakah ada rasa kecewa? Yabes dengan mengatakan jika tidak ada rasa kecewa sama sekali. 

“Ini juga untuk kepentingan Indonesia walaupun seandainya bali menjadi salah satu destinasi pariwisata juga. Kalau seandainya kami tidak terpilih, 

kami masih bisa bermain di Stadion Dipta. Intinya, semua keputusan yang dibuat ada baiknya. Kami juga harus bersiap,” bebernya.

DENPASAR – Kecil peluang markas Bali United, Stadion Kapten Dipta, menjadi venue Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

Pasalnya, dari 10 stadion yang diajukan PSSI ke FIFA saat bidding di Tiongkok tahun lalu, hanya enam stadion yang direkomendasikan sebagai venue.

Sementara Stadion Kapten Dipta hanya berstatus sebagai stadion cadangan. Tentu kabar ini sangat mengagetkan semua pihak. Terutama suporter Bali United. 

Pasalnya, sejak awal Stadion kapten I Wayan Dipta masih menjadi opsi utama tahun depan.

Manajemen Bali United juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster setelah berhasil menjadi juara Liga 1 2019 terkait rencana renovasi stadion. 

Bukan hanya sekali, tetapi dua kali Big Boss Serdadu Tridatu Pieter Tanuari bertemu dengan Gubernur Koster. 

Desain stadion juga sudah dibuat dan membutuhkan dana sebesar Rp 350 miliar untuk renovasi. 

Dana sebesar itu berasal dari APBN dan berharap bisa dilakukan renovasi pada pertengahan tahun ini. 

CEO Bali United Yabes Tanuri bahkan sangat optimis jika Stadion kapten I Wayan Dipta terpilih sebagai salah satu venue pertandingan 

dan optimismenya tersebut diungkapkan saat kunjungan kedua ke Jaya Sabha bersama Pieter Tanuri.

Tapi, kini semua berubah. Kemungkinan besar faktor lapangan pendukung menjadi penyebabnya. 

Lapangan pendukung yang diajukan oleh PSSI adalah Lapangan Gelora Samudera Kuta dan Lapangan Gelora Trisakti Legian. 

Ini yang menjadi kendala karena jaraknya cukup jauh dari calon stadion utama. FIFA sendiri meminta lapangan pendamping agar dekat dengan Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Manajemen Bali United sudah menyodorkan lapangan latihan di Pantai Purnama. Tapi, lapangan masih belum berbentuk dan masih dalam tahap pengerjaan. 

Jelas ada faktor dan pertimbangan lain dari PSSI dan FIFA. Ketum PSSI Moch Iriawan sempat mengatakan dan berharap bisa menjadi enam stadion karena penyebarannya bisa lebih banyak. 

Dikonfirmasi mengenai masalah ini, CEO Bali United Yabes Tanuri yang sedang berada di Selandia Baru mengaku semua keputusan diserahkan kepada PSSI saja. 

Yang jelas, jika tidak terpilih, Serdadu Tridatu masih akan bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta dan tidak akan melakukan renovasi di Stadion Ngurah Rai atau Stadion Kompyang Sujana.

Lalu apakah ada rasa kecewa? Yabes dengan mengatakan jika tidak ada rasa kecewa sama sekali. 

“Ini juga untuk kepentingan Indonesia walaupun seandainya bali menjadi salah satu destinasi pariwisata juga. Kalau seandainya kami tidak terpilih, 

kami masih bisa bermain di Stadion Dipta. Intinya, semua keputusan yang dibuat ada baiknya. Kami juga harus bersiap,” bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/