DENPASAR – Jangan pikirkan tim Melbourne Victory, pikirkan saja dulu tim sendiri. Bagaimana caranya untuk bisa melawan dan menumbangkan Melbourne Victory di kandang mereka sendiri AAMI Park Stadium, sore hari ini.
Kapten Bali United di Liga Champions Asia, Stefano Lilipaly mengerti betul apa bagaimana kondisi Migjen Basha dan kolega.
Setelah mereka mendepak Marco Kurz sebagai arsitek dan memilih Carlo Savachua sebagai nahkoda anyar, performa Melbourne Victory masih belum menunjukkan peningkatan.
Sebelum menghadapi Bali United, Melbourne Victory tumbang dengan skor tipis 1-0 menghadapi Adelaide United.
“Kami tahu mereka punya beberapa masalah, tapi itu tidak menjadi keuntungan bagi kami. Sebaliknya, kami harus waspada dengan kebangkitan mereka,” tegas Stefano Lilipaly.
“Mereka pasti melihat titik lemah kami. Kami juga berharap bisa mendapat berbagai keuntungan ketika menghadapi mereka,” tambah Fano – sapaan akrabnya.
Mengganti pelatih bisa menjadi dua sisi mata uang yang berbeda. Tentu ada keuntungan dan kelebihannya.
Menurutnya, adaptasi saat transisi kepelatihan masih bisa dilakukan oleh Melbourne Victory.
“Pekan lalu, mereka kalah lawan Adelaide. Tapi pasti ada adaptasi juga dengan pelatih dan kami tidak tahu apakah adaptasi tersebut juga akan berlangsung ketika menghadapi kami atau justru bisa lebih baik,” ujarnya.
Intinya, dia mengajak semua pemain yang diturunkan pelatih untuk puputan demi lolos babak kualifikasi Liga Champion Asia.
Di sisi lain, penyerang anyar Serdadu Tridatu M. Rahmat yang diwawancarai terpisah kemarin mengungkapkan jika dia sangat siap dipertandingan malam hari ini waktu Melbourne.
Setelah berhasil membuka keran gol perdana musim ini bersama Serdadu Tridatu, penyerang berusia 31 tahun tersebut tampak lebih percaya diri.
Dia pun siap jika dipercaya bermain sejak menit pertama. “Sekarang kami belum tahu siapa yang menjadi starting. Tapi sebagai pemain kalau diminta untuk bermain, pasti saya siap.
Apalagi kami tidak perlu banyak adaptasi lapangan karena disini (AAMI Park Stadium) menggunakan rumput asli,” terangnya.
Sebagai penyerang dan memiliki postur rata-rata sebagai orang Indonesia, tentu ada kendala ketika bersua tim dengan materi pemain yang lebih tinggi.
Ini menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan lawan. “Kami harus adaptasi. Kalau melawan tim dengan materi pemain yang tinggi, harus mengandalkan kecepatan.
Biasanya orang tinggi agak sedikit lambat. Apa yang ada sekarang, saya jadikan motivasi saja, apalagi saya orang baru disini,” tutupnya.