SUKASADA – Isu aksi penghadangan di jembatan shortcut titik 5-6 di Banjar Dinas Amertasari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, merebak di masyarakat.
Polisi menghimbau masyarakat tak resah. Polisi berjanji akan meningkatkan intensitas patroli, sehingga suasana tetap kondusif.
Informasi merebak sejak Senin (20/1) malam lalu. Saat itu pesan berantai menyebar di masyarakat. Dalam pesan itu disebutkan bahwa Jro Sandi, warga Banjar Dinas Pererenan Bunut Desa Gitgit, mengalami gelagat yang kurang menyenangkan.
Saat itu warga tersebut melintasi jembatan sekitar pukul 02.00, Kamis (16/1) dini hari. Ketika melintas, Jro Sandi mendapati ada tiga unit sepeda motor yang diparkir agak ketengah jalan.
erlebih kondisi jembatan saat itu ramai. Terang saja Sandi langsung tancap gas, mengingat sempat terjadi insiden pelemparan batu beberapa bulan lalu di ruas jalan tersebut.
Kapolsek Sukasada Kompol Nyoman Landung yang dikonfirmasi menyatakan, informasi yang beredar tak sepenuhnya benar.
Versi polisi, Jro Susila memang sempat melintas di ruas jalan tersebut pada pukul 02.00 dini hari. Kebetulan saat itu Jro Susila melihat kondisi di jembatan ramai dengan anak muda yang nongkrong.
“Tidak ada penghadangan. Memang saat itu, banyak anak muda parkir dan kongko di jembatan itu. Masyarakat khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti pelemparan pas bulan puasa tahun lalu itu,” kata Kompol Landung.
Mencegah hal yang tak diinginkan, Landung berjanji akan meningkatkan intensitas patroli di ruas jalan tersebut.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polres Buleleng, sehingga patroli bisa dilakukan secara berkala dan lebih sering lagi.