32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:37 PM WIB

Virus Pneumonia Merebak, Dinkes Tabanan Tingkatkan Kewaspadaan

TABANAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan mengeluarkan surat edaran (SE) menyikapi kemunculan virus pneumonia yang muncul belakangan ini di Tiongkok.

Meski ancaman virus itu belum terdekteksi penderitanya di Tabanan, sebagai pencegahan, Kementeriaan Kesehatan RI mengimbau jajarannya di daerah untuk memberitahukan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika mengatakan, per 15 Januari 2020 lalu pihaknya mengeluarkan surat edaran untuk Kepala Rumah Sakit se  Tabanan dan Kepala UPTD Puskesmas di seluruh Tabanan.

“Kami minta agar seluruh jajaran kesehatan di masing-masing Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Tabanan agar menindak lanjuti Siaran Pers dari Kementerian Kesehatan RI ini,” tutur dr. Suratmika.

Dalam siaran pers tersebut masyarakat diimbau untuk tetap tenang, dan tidak panik. Apabila mengalami gejala umum dari pneumonia seperti demam,

batuk, dan sukar bernafas, agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Agar tetap sehat agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dan berkelanjutan dengan makan makanan bergizi,

menu seimbang, cukup buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat jika sakit,” paparnya.

Terkait masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing agar memperhatikan

perkembangan penyebaran penyakit tersebut di Tiongkok atau berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan atau Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat.

“Selama di Tiongkok agar menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup, jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam,

batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,

setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat,” pinta Suratmika.

Namun, sejauh ini belum ada ditemukan pasien dengan gejala tersebut di Tabanan dan diharapkan tidak pernah ada.

TABANAN – Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan mengeluarkan surat edaran (SE) menyikapi kemunculan virus pneumonia yang muncul belakangan ini di Tiongkok.

Meski ancaman virus itu belum terdekteksi penderitanya di Tabanan, sebagai pencegahan, Kementeriaan Kesehatan RI mengimbau jajarannya di daerah untuk memberitahukan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. I Nyoman Suratmika mengatakan, per 15 Januari 2020 lalu pihaknya mengeluarkan surat edaran untuk Kepala Rumah Sakit se  Tabanan dan Kepala UPTD Puskesmas di seluruh Tabanan.

“Kami minta agar seluruh jajaran kesehatan di masing-masing Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Tabanan agar menindak lanjuti Siaran Pers dari Kementerian Kesehatan RI ini,” tutur dr. Suratmika.

Dalam siaran pers tersebut masyarakat diimbau untuk tetap tenang, dan tidak panik. Apabila mengalami gejala umum dari pneumonia seperti demam,

batuk, dan sukar bernafas, agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

“Agar tetap sehat agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat setiap hari dan berkelanjutan dengan makan makanan bergizi,

menu seimbang, cukup buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat jika sakit,” paparnya.

Terkait masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Tiongkok, termasuk ke Hongkong, Wuhan, atau Beijing agar memperhatikan

perkembangan penyebaran penyakit tersebut di Tiongkok atau berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan atau Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat.

“Selama di Tiongkok agar menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup, jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang dengan gejala demam,

batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,

setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat,” pinta Suratmika.

Namun, sejauh ini belum ada ditemukan pasien dengan gejala tersebut di Tabanan dan diharapkan tidak pernah ada.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/