33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:05 PM WIB

Masuk Komite Banding PSSI Hasil Kongres Bali, GPS: Tugas yang Berat

KUTA – Beberapa keputusan sudah dibuat oleh PSSI saat Kongres Biasa PSSI 2020 di Discovery Hotel Kartika Plaza, Sabtu kemarin (25/1).

Salah keputusan yang dibuat dan disepakati kemarin adalah menunjuk nama-nama yang masuk dalam jajaran Komite PSSI seperti komite banding, komite wasit, komite banding, komite tetap, dan komite etik.

Dari nama-nama pengurus anyar PSSI tahun ini yang dijabarkan dalam Kongres Biasa PSSI kemarin, ada satu sosok yang tidak asing bagi masyrakat Indonesia, terutama Bali.

Dia adalah Gde Pasek Suardika. Pria yang akrab disapa GPS tersebut resmi ditunjuk sebagai bagian dari Komite Banding PSSI bersama dengan Triana Dewi Seroja dan Issac Marcus.

Namun kemarin GPS tidak hadir dalam kongres sebab dia masih berada di Jakarta usai Munas Partai Hanura di Jakarta Convention Center (JCC).

Saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali kemarin, dia cukup kaget mendengar namanya sudah diumumkan saat kongres.

“Ah siapa yang bilang?” ucap GPS dengan tertawa. Tentu dia mengatakannya dengan bercanda. Sebab, dia sudah tahu dan ditunjuk langsung sebagai salah satu anggota Komite Banding PSSI sebelum kongres kali ini.

“Terimakasih atas kepercayaannya. Ini (Komite Banding) masih dalam ranah kebidangan kami. Komite Banding ini kan tugasnya adalah penegakan hukum. Tapi jujur, saya baru dengar dari kamu kalau sudah ada pengumuman,” tegasnya.

Sebagai komite banding, tentu tugasnya cukup berat. Setelah ada kasus yang dibahas dalam komite disiplin dan disidang, pihak yang keberatan dengan sanksi yang diberikan bisa mengajukan banding melalui komite banding.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Hanura tersebut, ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat ini.

Namun dia belum bisa membeberkan apa saja pekerjaan yang akan dikerjakan.  “Kami belum bertemu dengan Pak Ketum (Mochammad Iriawan).

Setelah kongres, dalam waktu dekat ini kami akan bertemu dengan semua pengurus. Baru setelah itu ada program kerja yang harus dilakukan. Kami harus menyatukan visi-misi untuk menuju arah yang lebih baik,” ujarnya.

KUTA – Beberapa keputusan sudah dibuat oleh PSSI saat Kongres Biasa PSSI 2020 di Discovery Hotel Kartika Plaza, Sabtu kemarin (25/1).

Salah keputusan yang dibuat dan disepakati kemarin adalah menunjuk nama-nama yang masuk dalam jajaran Komite PSSI seperti komite banding, komite wasit, komite banding, komite tetap, dan komite etik.

Dari nama-nama pengurus anyar PSSI tahun ini yang dijabarkan dalam Kongres Biasa PSSI kemarin, ada satu sosok yang tidak asing bagi masyrakat Indonesia, terutama Bali.

Dia adalah Gde Pasek Suardika. Pria yang akrab disapa GPS tersebut resmi ditunjuk sebagai bagian dari Komite Banding PSSI bersama dengan Triana Dewi Seroja dan Issac Marcus.

Namun kemarin GPS tidak hadir dalam kongres sebab dia masih berada di Jakarta usai Munas Partai Hanura di Jakarta Convention Center (JCC).

Saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali kemarin, dia cukup kaget mendengar namanya sudah diumumkan saat kongres.

“Ah siapa yang bilang?” ucap GPS dengan tertawa. Tentu dia mengatakannya dengan bercanda. Sebab, dia sudah tahu dan ditunjuk langsung sebagai salah satu anggota Komite Banding PSSI sebelum kongres kali ini.

“Terimakasih atas kepercayaannya. Ini (Komite Banding) masih dalam ranah kebidangan kami. Komite Banding ini kan tugasnya adalah penegakan hukum. Tapi jujur, saya baru dengar dari kamu kalau sudah ada pengumuman,” tegasnya.

Sebagai komite banding, tentu tugasnya cukup berat. Setelah ada kasus yang dibahas dalam komite disiplin dan disidang, pihak yang keberatan dengan sanksi yang diberikan bisa mengajukan banding melalui komite banding.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekjen Hanura tersebut, ada banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan dalam waktu dekat ini.

Namun dia belum bisa membeberkan apa saja pekerjaan yang akan dikerjakan.  “Kami belum bertemu dengan Pak Ketum (Mochammad Iriawan).

Setelah kongres, dalam waktu dekat ini kami akan bertemu dengan semua pengurus. Baru setelah itu ada program kerja yang harus dilakukan. Kami harus menyatukan visi-misi untuk menuju arah yang lebih baik,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/