AMLAPURA – I Ketut Bakti, 60, penderita tumor prostat asal Dusun Abang Kelod, Abang, Karangasem harus bersabar.
Bakti harus bertaruh nyawa melawan penyakit tumor postat karena harus menunggu jadwal operasi RSUD Karangasem yang tidak kunjung jelas.
Bakti sekarang ini hanya bisa terbaring lemah di ranjang tempat tidur di rumahnya. Yang bersangkutan saat ini sedang menunggu jadwal operasi yang belum juga keluar.
Diakui keluarganya, jadwal operasi Bakti sudah ditunggu cukup lama, bahkan sejak beberapa bulan lalu. Namun sayang sampai saat ini belum juga ada kepastian dan penanganan dari RSUD Amlapura Karangasem.
Pihak keluarga sudah melakukan kordinasi dengan rumah sakit sesuai dengan mekanisme namun belum juga dapat jadwal operasi.
Menurut sang anak I Wayan Sudiasa, untuk melakukan operasi pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak rumah sakit. Bahkan sudah beberapa kali dilakukan.
Hanya saja pihak rumah sakit tetap mengatakan masih menunggu jadwal. “Saya ingin orang tua saya cepat dapat penanganan jangan berlarut larut seperti ini,” harapnya.
Dirinya mengaku tidak tahu apa kendalanya sehingga lama mendapat penanganan. Menurutnya kalau orang tuanya cukup lama menderita sakit prostat.
Tahun 2011 lalu sempat dilakukan operasi, namun pertengahan 2019 kumat lagi. Empat bulan ini pihaknya berupaya menjalankan proses pengobatan orang tuanya termasuk untuk penanganan operasi.
3 Januari lalu dirinya sempat mengajak kontrol sang ayah, namu tetap saja pihak rumah sakit mengatakan masih menunggu jadwal.
“Saat kumat, orang tua saya menjerit-jerit, saya jadi kasihan,” akunya. Sementara itu, Dirut RSUD Amlapura Karangasem dr Nengah Suardana belum bersedia memberi tanggapan.
Humas RSU Karangasem Sang Ayu mengatakan kalau persoalan tersebut sudah dikoodinasikan. Kontrol terakhir 3 Januari lalu.
“Sesuai jadwal operasi akan dilakukan 4 Februari mendatang. Ini sudah termasuk cepat, karena pasien seperti ini di RSUD Amlapura Karangasem cukup banyak,” beber Sang Ayu.