29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:58 AM WIB

Turis Tiongkok Drop, Pelaku Industri Wisata Air Fokus Cari Pasar Baru

SEMARAPURA – Industri wisata air Bali tengah terpukul dengan merebaknya virus corona di Tiongkok.

Salah satu yang terkena dampak adalah wisata air di Nusa Penida. Tingkat kunjungan turis Tiongkok spontan drop pascamerebaknya virus corona.

Melihat situasi seperti itu, kemungkinan besar pelaku wisata air Nusa Penida akan melirik pasar wisatawan asal negara lain yang selama ini memang berkeinginan untuk bisa menikmati wisata air di Nusa Penida.

Sebagai catatan, sebelum-sebelumnya, pelaku wisata air tidak melayani wisatawan di luar wisatawan Tiongkok lantaran lebih berfokus pada wisatawan Tiongkok.

Apalagi wisatawan negara lain enggan untuk bergabung dengan wisatawan Tiongkok yang memang lebih mendominasi.

“Sebenarnya banyak permintaan juga dari lokal, Jakarta, Vietnam, Filipina, Thailand, bule dan banyak India juga yang ingin menikmati water sport.

Cuma permasalahannya kalau tamu lain dimasukkan ke tamu Tiongkok, tamu lain pasti protes karena banyak Tiongkok,” tutur salah satu pelaku industri wisata air di Kecamatan Nusa Penida, Putu Darmaya.

Meski begitu, menurutnya, jumlahnya tidak akan sebanyak jumlah wisatawan Tiongkok. Sebab wisatawan Tiongkok memiliki minat yang besar dengan wisata laut.

Dan, jika berwisata ke Bali pasti akan menikmati wisata air di Nusa Penida. “Selain itu tamu lain jumlahnya kan tidak seperti Tiongkok yang bisa ribuan per hari.

Mungkin hanya 200-300 orang sudah bersyukur. Wisatawan Tiongkok merupakan pasar water sport yang paling bagus dan mereka

tidak mengenal season. Mau musim apapun, dia akan tetap konstan dan jumlah wisatawannya juga besar,” jelasnya.

Lebih lanjut pihaknya memprediksi kondisi ini akan berlangsung sekitar tiga bulan lamanya. Meski begitu, pihaknya tidak berpikir untuk memberhentikan para pegawainya dan lebih memilih untuk mengurangi jam kerja mereka.

Mengingat yang bekerja di bidang ini harus memiliki keahlian. Dan, cukup sulit untuk mencari orang-orang yang memiliki keahlian di bidang wisata air ini.

“Kalau suatu saat nanti pulih, merekrut ulangnya susah juga. Karena ini kan dibutuhkan orang-orang yang punya keahlian.

Mencari orang yang memiliki keahlian kan cukup susah. Semoga saja bisa segera pulih kembali,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Industri wisata air Bali tengah terpukul dengan merebaknya virus corona di Tiongkok.

Salah satu yang terkena dampak adalah wisata air di Nusa Penida. Tingkat kunjungan turis Tiongkok spontan drop pascamerebaknya virus corona.

Melihat situasi seperti itu, kemungkinan besar pelaku wisata air Nusa Penida akan melirik pasar wisatawan asal negara lain yang selama ini memang berkeinginan untuk bisa menikmati wisata air di Nusa Penida.

Sebagai catatan, sebelum-sebelumnya, pelaku wisata air tidak melayani wisatawan di luar wisatawan Tiongkok lantaran lebih berfokus pada wisatawan Tiongkok.

Apalagi wisatawan negara lain enggan untuk bergabung dengan wisatawan Tiongkok yang memang lebih mendominasi.

“Sebenarnya banyak permintaan juga dari lokal, Jakarta, Vietnam, Filipina, Thailand, bule dan banyak India juga yang ingin menikmati water sport.

Cuma permasalahannya kalau tamu lain dimasukkan ke tamu Tiongkok, tamu lain pasti protes karena banyak Tiongkok,” tutur salah satu pelaku industri wisata air di Kecamatan Nusa Penida, Putu Darmaya.

Meski begitu, menurutnya, jumlahnya tidak akan sebanyak jumlah wisatawan Tiongkok. Sebab wisatawan Tiongkok memiliki minat yang besar dengan wisata laut.

Dan, jika berwisata ke Bali pasti akan menikmati wisata air di Nusa Penida. “Selain itu tamu lain jumlahnya kan tidak seperti Tiongkok yang bisa ribuan per hari.

Mungkin hanya 200-300 orang sudah bersyukur. Wisatawan Tiongkok merupakan pasar water sport yang paling bagus dan mereka

tidak mengenal season. Mau musim apapun, dia akan tetap konstan dan jumlah wisatawannya juga besar,” jelasnya.

Lebih lanjut pihaknya memprediksi kondisi ini akan berlangsung sekitar tiga bulan lamanya. Meski begitu, pihaknya tidak berpikir untuk memberhentikan para pegawainya dan lebih memilih untuk mengurangi jam kerja mereka.

Mengingat yang bekerja di bidang ini harus memiliki keahlian. Dan, cukup sulit untuk mencari orang-orang yang memiliki keahlian di bidang wisata air ini.

“Kalau suatu saat nanti pulih, merekrut ulangnya susah juga. Karena ini kan dibutuhkan orang-orang yang punya keahlian.

Mencari orang yang memiliki keahlian kan cukup susah. Semoga saja bisa segera pulih kembali,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/