RadarBali.com – Bali United memang cukup dominan bila bermain di depan pendukungnya sendiri. Mereka mencatatkan 11 kemenangan dalam 13 laga kandang.
Tapi, bukan berarti Bali United tanpa cela di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Sejauh ini, baru ada dua tim yang pernah mencuri poin, bahkan menang di Stadion I Wayan Dipta.
Yakni, Persipura yang menang 2-1 (23/4) dan Bhayangkara FC yang menang 3-1 (9/6). Bila Persipura dan Bhayangkara FC saja bisa, Arema FC seharusnya dapat melakukan hal yang sama.
Pelatih Arema FC Joko ”Gethuk” Susilo sendiri percaya bahwa tiga poin di kandang Bali United bukanlah target yang mustahil untuk digapai.
Apalagi rasio kemenangan laga tandang yang diraih Arema FC ketika dilatih Gethuk musim ini cukup bagus. Cristian Gonzales dan kawan-kawan memenangkan dua dari lima laga tandang.
Kemenangan tandang terakhir diraih di kandang Mitra Kukar Rabu (20/9) lalu. Kala itu, Arema FC menang telak 3-0 atas tim yang sebenarnya punya rekor cukup bagus ketika bertanding di depan suporternya sendiri.
Gethuk berharap, pada laga kontra Serdadu Tridatu, Minggu lusa mendatang (8/10), pemain Arema bisa bermain dengan gaya seperti saat menang di kandang Mitra Kukar.
Yakni, bermain dengan ball possession (penguasaan bola) lebih baik dari tim lawan. ”Di Kukar (Mitra, Red), ball possession kami yang menang,” ujar Gethuk ketika dikonfirmasi Kamis kemarin (5/10).
Gethuk sendiri selama ini menjadi tipikal pelatih yang menyukai gaya bermain dengan dominasi ball possession.
”Tim yang memenangkan ball possession itu kemungkinan besar akan memenangkan pertandingan,” kata pelatih yang mengantongi lisensi kepelatihan A AFC ini.
Melihat skuad yang ada saat ini, Arema FC punya kans untuk memenangkan ball possession. Juan Pablo Pino, Dendi Santoso, dan Esteban Vizcarra menjadi pemain yang punya penguasaan bola di atas rata-rata.
Gethuk berharap, ball possession juga didukung dengan kecepatan. Baik kecepatan passing maupun gerak pemain.
Tentunya, kecepatan itu butuh kemampuan yang kompleks dari para pemain.”Cepat itu butuh apa? Ya fisik, ya otak. Pemain harus mengambil keputusan yang cepat,” kata pria yang pernah menjadi pemain Persija hingga PSM Makassar ini.
Untuk bisa mencapai standar permainan yang diharapkan, pemain butuh motivasi. Baik itu dari internal mereka sendiri maupun eksternal. Motivasi itu harus terjaga selama 90 menit penuh pertandingan.
”Jangan seperti saat menghadapi Perseru. Begitu kebobolan satu, kami pecah. Tidak satu lagi (tidak solid),” pungkas dia.
Seperti diketahui, sebelumnya, Arema FC menderita kekalahan 0-2 dari tuan rumah Perseru Serui Jumat (29/9) lalu.