DENPASAR-Selain melakukan olah TKP dan penyelidikan, polisi juga terus bergerak untuk bisa mengungkap misteri dibalik kematian Senawati Candra, 54, yang diduga dibunuh.
Bahkan, usai melakukan olah TKP, polisi juga langsung memeriksa tiga saksi. Ketiga orang saksi ini langsung dibawa ke Mapolsek Denpasar Barat untuk dimintai keterangan.
Adapun tiga saksi yang diperiksa polisi itu, yakni dua orang saksi berstatus anak korban dan seorang pria yang merupakan karyawan korban.
Sementara itu, masih terkait tewasnya Seniwati Candra di Jalan Ahmad Yani Utara, Gang Merpati nomor 183, Banjar Hita Bhuana, tepatnya di toko UD Maju Djaya Gemilang, Denpasar Utara, dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali di TKP,
selain sebagai bos toko bangunan dan owner UD Maju Djaya Gemilang, ternyata Senawati Candra, 54,juga diketahui sebagai pengkoleksi barang antik.
“Korban ini kolektor barang antik juga. Sehingga belum tahu sekarang apakah ini pembunuhan atau perampokan juga. Karena belum diketahui apa saja barang yang hilang,” terang sumber polisi saat ditemui di lokasi kejadian.
Pasalnya kata sumber, hingga saat ini, polisi belum mengetahui secara pasti barang apa saja yang hilang dari rumah korban.
Bahkan Handphone korban juga diketahui masih ada di dalam kamar tempat korban ditemukan tewas bersimbah darah.
Seperti diketahui, korban ditemukan bersimbah darah di lantai kamar tidurnya.
Saat itu, jasad korban ditemukan pertama kali oleh anak bungsunya yang masih duduk dibangku SMA.
Saat itu anak korban baru pulang dari sekolahnya. Dia kaget lantaran menemukan ibunya bersimbah darah di lantai kamar.
Dia kemudian meminta bantuan warga sambil mengangkat jasad ibunya yang sudah kaku.