DENPASAR-Band Pop Punk Alternatif asal Bali, Nyi Pelet Berdusta merilis single dan video klip terbarunya berjudul Pemuda 45.
Menariknya lirik lagu ini berisi bahasa “satir”.
Lewat lagu ini, para personel, Gus Indra (vokal/bass), Yan Kakus (gitar) dan Murdi pada drum menyindir para pemuda banjar yang malas dan jarang ke banjar.
Terutama menjelang Pengerupukan dan Nyepi. Dimana biasanya saat itu pemuda banjar bergotong royong datang ke banjar untuk membuat ogoh-ogoh.
“Lagu ini sebenarnya sindiran buat teman-teman pemuda yang malas ke banjar. Dimana bulan Maret ada pengerupukan dan nyepi. Tapi banyak STT atau pemuda pemudi banjar yang lupa akan ganggung jawab mereka untuk membuat ogoh-ogoh di banjar,” terang vokalis dan bassis Nyi Pelet Berdusta, Gus Indra di Denpasar, Rabu (12/2).
Pemuda 45 dalam lirik lagunya sendiri bermakna dimana biasanya yang selalu hadir ke banjar hanya empat sampai lima orang saja.
Dan orang-orang itu saja yang selalu hadir membuat ogoh-ogoh di banjar. Band yang bermarkas di banjar Pande, Nusa Dua, Badung ini pun merilis lagu ini menjelang bulan Maret, dimana Nyepi akan dirayakan agar momentnya tepat.
Alur cerita dalam video klip lagu ini juga dibuat sesuai lirik lagu. Dimana ada oknum pemuda banjar yang hanya datang makan, ambil baju dari STT, namun setelahnya dia lupa dengan kewajibannya di banjar.
“Syuting video klip lagu ini berlangsung dua hari di Banjar Pande, Nusa Dua. Kami seting tempatnya di banjar yang memang ada ogoh-ogohnya,” terang Gus Indra.
Sementara itu personel lain, Yan Kakus (gitar) mengatakan bahwa untuk warna musik dalam lagu ini terinapirasi dari labu band pop punk Indonesia yakni Endank Soekamti.
“Ini inspirasi musiknya dari band Endank Soekamti. Terutama di lagu mereka yang berjudul Waktu,” tandasnya. Sementara itu, band Nyi Pelet berdusta sendiri bermarkas di Nisa Dua. Mereka memuali band ini sejak tahun 2017 lalu.