33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:34 PM WIB

Pariwisata Bali Lesu, Wagub Cok Ace Harap Ada Pesawat Murah ke Bali

DENPASAR – Lesunya pariwisata Bali akibat imbas penyebaran isu virus corona diakui oleh Pemerintah Provinsi Bali. Sejumlah strategi pun kian digalakkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menyatakan, sektor pariwisata merupakan lokomotif perekonomian Bali yang menyumbang 70 persen PDRB Daerah Bali.

“Sehingga, gangguan pada sektor ini berdampak pada mata rantai perekonomian Bali,” kata Wagub Cok Ace.

Hal itu disampaikan dalam seminar yang mengusung tema ‘Strategi Menyikapi Imbas Virus Corona dan Peran Strategis Pemerintah serta Stakeholder Pariwisata

Daerah dalam Memajukan Pariwisata Bali’ di  Graha Tirta Gangga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kemarin.

Menurutnya, wabah virus corona yang ditemukan di Wuhan Tiongkok berpengaruh cukup signifikan bagi pariwisata Bali karena kunjungan wisatawan ke Bali didominasi oleh turis Tiongkok dan Australia.

Sebaran wisatawan bervariasi, ada daerah yang 100 persen mengandalkan wisatawan Tiongkok sehingga sangat merasakan dampak virus corona.

Menyikapi situasi ini, pelaku pariwisata mulai pasang  ancang-ancang meliburkan karyawan mereka. Hal ini lazim dilakukan saat pariwisata lesu.

Namun hal ini diharapkan tak akan terjadi karena pemerintah terus melakukan upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata. Pelaku pariwisata diharapkan bersabar menghadapi situasi ini.

Sejumlah strategi yang ditempuh adalah menggalakkan pariwisata MICE (Meeting, Incentives, Conventions, Exhibitions) ke Bali,

event-event yang sebelumnya teragenda dilaksanakan di wilayah terinfeksi, diharapkan bisa dialihkan ke Bali.

Selain itu, Bali juga minta pemerintah menambah rute penerbangan ke negara altenatif seperti Vietnam.

Slot kosong yang sebelumnya diisi dengan rute dari dan ke Tiongkok diharapkan bisa dialihkan ke negara lain seperti India dan Vietnam.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan menurunkan harga tiket penerbangan domestik. “Jangan hanya melihat dari sisi usaha penerbangan, namun pemerintah harus pula mempertimbangkan sektor ekonomi secara holistik,” tuturnya.

DENPASAR – Lesunya pariwisata Bali akibat imbas penyebaran isu virus corona diakui oleh Pemerintah Provinsi Bali. Sejumlah strategi pun kian digalakkan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menyatakan, sektor pariwisata merupakan lokomotif perekonomian Bali yang menyumbang 70 persen PDRB Daerah Bali.

“Sehingga, gangguan pada sektor ini berdampak pada mata rantai perekonomian Bali,” kata Wagub Cok Ace.

Hal itu disampaikan dalam seminar yang mengusung tema ‘Strategi Menyikapi Imbas Virus Corona dan Peran Strategis Pemerintah serta Stakeholder Pariwisata

Daerah dalam Memajukan Pariwisata Bali’ di  Graha Tirta Gangga Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kemarin.

Menurutnya, wabah virus corona yang ditemukan di Wuhan Tiongkok berpengaruh cukup signifikan bagi pariwisata Bali karena kunjungan wisatawan ke Bali didominasi oleh turis Tiongkok dan Australia.

Sebaran wisatawan bervariasi, ada daerah yang 100 persen mengandalkan wisatawan Tiongkok sehingga sangat merasakan dampak virus corona.

Menyikapi situasi ini, pelaku pariwisata mulai pasang  ancang-ancang meliburkan karyawan mereka. Hal ini lazim dilakukan saat pariwisata lesu.

Namun hal ini diharapkan tak akan terjadi karena pemerintah terus melakukan upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata. Pelaku pariwisata diharapkan bersabar menghadapi situasi ini.

Sejumlah strategi yang ditempuh adalah menggalakkan pariwisata MICE (Meeting, Incentives, Conventions, Exhibitions) ke Bali,

event-event yang sebelumnya teragenda dilaksanakan di wilayah terinfeksi, diharapkan bisa dialihkan ke Bali.

Selain itu, Bali juga minta pemerintah menambah rute penerbangan ke negara altenatif seperti Vietnam.

Slot kosong yang sebelumnya diisi dengan rute dari dan ke Tiongkok diharapkan bisa dialihkan ke negara lain seperti India dan Vietnam.

Selain itu, pemerintah juga diharapkan menurunkan harga tiket penerbangan domestik. “Jangan hanya melihat dari sisi usaha penerbangan, namun pemerintah harus pula mempertimbangkan sektor ekonomi secara holistik,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/