GIANYAR – Minimnya infrastruktur jadi alasan Bali mundur sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Selain tempat latihan, lampu stadion jadi masalah sendiri.
Manajemen Bali United sebagai pengelola Stadion Kapten Dipta sendiri tidak bisa berbuat banyak. Daripada memaksa, Bali mundur teratur.
Lalu apakah tidak masalah Bali batal menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20? CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku tidak mempermasalahkan.
Meski begitu, adik kandung anggota Exco PSSI Pieter Tanuri mengatakan, manajemen Bali United sudah memiliki opsi lain agar Bali masih bisa ikut berpartisipasi dalam ajang Piala Dunia U – 20 tahun depan.
Caranya adalah mengajukan diri sebagai tempat camp dari para wasit yang memimpin pertandingan. Apalagi akomodasi tempat untuk para wasit di Bali terbilang sangat banyak.
“Kami bisa mengajukan diri sebagai pendamping atau tempat wasit. Wasit kan ada camp-nya dan harus dikumpulkan satu kota. Mereka nanti training bersama.
Tapi, kalau untuk homebase satu atau beberapa negara, saya rasa tidak mungkin karena terlalu jauh. Mereka juga tiap hari latihan,” tutupnya.