27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:06 AM WIB

Abaikan 3 Laga Sebelumnya, Gethuk Siapkan Strategi Redam Bali United

RadarBali.com – Skuad Arema FC tiba di Bali Jumat kemarin (6/10). Mereka semua menginap di Grand Livio Hotel, Dewi Sri.

Hanya 18 pemain yang dibawa Pelatih Arema FC Joko “Gethuk” Susilo ke Bali. Beberapa pemain masih absen.

Seperti Kurnia Meiga, Bagas Adi Nugroho, Benny Wahyudi, dan Kapten Timnas Turkmenistan Ahmet Atayef yang terkena akumulasi kartu kuning.

“Kalau Benny kemarin masih terkena diare,” ucap Gethuk saat ditemui di  Grand Livio Hotel, kemarin. Hanya membawa 18 pemain apakah tidak riskan bagi skuad Singo Edan?

Gethuk mengaku tidak risau. Dia mengaku sudah memikirkan dengan cukup matang. “Cukup (18 pemain) untuk away ke Bali. Mereka semua sudah siap 100 persen,” ujar Gethuk.

Pelatih kelahiran Blora itu menuturkan, Bali United dalam tren positif. Bali United juga sedang dalam kepercayaan diri yang cukup bagus setelah berada di posisi kedua meski kalah dari Bhayangkara FC pekan lalu.

“Secara individu, permainan Bali United sudah cukup bagus. Team work mereka juga bagus. Tapi, kami sudah mengantisipasinya,” bebernya.

Dia juga tidak berkaca dengan kekalahan anak asuhnya saat melawan tuan rumah Perseru Serui pekan lalu. Justru yang dipikirkan mantan punggawa Niac Mitra dan Mitra Surabaya adalah bagaimana memenangkan pertandingan melawan Serdadu Tridatu.

“Kalah lawan Perseu Serui jelas tidak masalah. Itu sudah tidak penting lagi,” paparnya. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana para pemain memiliki kemauan untuk bisa memenangkan pertandingan.

“Strategi dan taktik itu hanya nomor dua,” imbuh pelatih 46 tahun itu. Tidak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta, menurut Gethuk, juga menjadi motivasi tambahan bagi Arthur Chuna dkk.

Meski begitu, dia meminta anak asuhnya tidak sampai terlena dengan hasil yang diperoleh sebelumnya.

“Statistik itu angka-angka. Yang penting sekarang bagaimana mereka mau kerja keras lawan Bali United,” terangnya.

Penyerang gaek Arema FC Christian Gonzales disebut-sebut akan menjadi momok bagi lini pertahanan Bali United.

Tetapi, mantan punggawa PSM Makassar dan Persija Jakarta itu menilai seluruh pemain Arema FC berbahaya.

“Begitu juga sebaliknya dengan Bali United. Mereka punya Sylvano (Comvalius, red) yang gahar di lapangan. Sepakbola sekarang bukan hanya mengandalkan satu individu saja. Semua pemain harus bisa berperan sama baiknya dengan pemain lain,” imbuh Gethuk.

Ditanya mengenai absennya Marcos Flores dan Fadil Sausu, Gethuk menilai itu bukan suatu keuntungan untuk skuad asuhannya.

Menurutnya, masih ada mantan anak asuhnya di Arema FC lalu, I Gede Sukadana dan Hasyim Kipuw yang berbahaya.

“Pemain asing Bali juga ada. Kipuw juga bisa bermain di posisi gelandang. Jadi, tidak ada masalah karena kami juga kehilangan beberapa pemain,” tuturnya.

RadarBali.com – Skuad Arema FC tiba di Bali Jumat kemarin (6/10). Mereka semua menginap di Grand Livio Hotel, Dewi Sri.

Hanya 18 pemain yang dibawa Pelatih Arema FC Joko “Gethuk” Susilo ke Bali. Beberapa pemain masih absen.

Seperti Kurnia Meiga, Bagas Adi Nugroho, Benny Wahyudi, dan Kapten Timnas Turkmenistan Ahmet Atayef yang terkena akumulasi kartu kuning.

“Kalau Benny kemarin masih terkena diare,” ucap Gethuk saat ditemui di  Grand Livio Hotel, kemarin. Hanya membawa 18 pemain apakah tidak riskan bagi skuad Singo Edan?

Gethuk mengaku tidak risau. Dia mengaku sudah memikirkan dengan cukup matang. “Cukup (18 pemain) untuk away ke Bali. Mereka semua sudah siap 100 persen,” ujar Gethuk.

Pelatih kelahiran Blora itu menuturkan, Bali United dalam tren positif. Bali United juga sedang dalam kepercayaan diri yang cukup bagus setelah berada di posisi kedua meski kalah dari Bhayangkara FC pekan lalu.

“Secara individu, permainan Bali United sudah cukup bagus. Team work mereka juga bagus. Tapi, kami sudah mengantisipasinya,” bebernya.

Dia juga tidak berkaca dengan kekalahan anak asuhnya saat melawan tuan rumah Perseru Serui pekan lalu. Justru yang dipikirkan mantan punggawa Niac Mitra dan Mitra Surabaya adalah bagaimana memenangkan pertandingan melawan Serdadu Tridatu.

“Kalah lawan Perseu Serui jelas tidak masalah. Itu sudah tidak penting lagi,” paparnya. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana para pemain memiliki kemauan untuk bisa memenangkan pertandingan.

“Strategi dan taktik itu hanya nomor dua,” imbuh pelatih 46 tahun itu. Tidak terkalahkan dalam tiga pertemuan terakhir di Stadion Kapten I Wayan Dipta, menurut Gethuk, juga menjadi motivasi tambahan bagi Arthur Chuna dkk.

Meski begitu, dia meminta anak asuhnya tidak sampai terlena dengan hasil yang diperoleh sebelumnya.

“Statistik itu angka-angka. Yang penting sekarang bagaimana mereka mau kerja keras lawan Bali United,” terangnya.

Penyerang gaek Arema FC Christian Gonzales disebut-sebut akan menjadi momok bagi lini pertahanan Bali United.

Tetapi, mantan punggawa PSM Makassar dan Persija Jakarta itu menilai seluruh pemain Arema FC berbahaya.

“Begitu juga sebaliknya dengan Bali United. Mereka punya Sylvano (Comvalius, red) yang gahar di lapangan. Sepakbola sekarang bukan hanya mengandalkan satu individu saja. Semua pemain harus bisa berperan sama baiknya dengan pemain lain,” imbuh Gethuk.

Ditanya mengenai absennya Marcos Flores dan Fadil Sausu, Gethuk menilai itu bukan suatu keuntungan untuk skuad asuhannya.

Menurutnya, masih ada mantan anak asuhnya di Arema FC lalu, I Gede Sukadana dan Hasyim Kipuw yang berbahaya.

“Pemain asing Bali juga ada. Kipuw juga bisa bermain di posisi gelandang. Jadi, tidak ada masalah karena kami juga kehilangan beberapa pemain,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/