33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:55 PM WIB

Diguyur Hujan, Bangkiam Sidem Longsor

SUKASADA – Hujan yang mengguyur Buleleng pada Senin (17/2) sore lalu hingga dini hari, berdampak pada sejumlah bencana.

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mencatat, setidaknya ada tiga titik bencana yang dilaporkan.

 Baik itu bencana pohon tumbang, banjir, maupun tanah longsor.

Musibah pertama yang dilaporkan yakni tumbangnya pohon asam jawa yang ada di tepi Jalan Raya Ularan-Telaga.

Pohon itu menutup jalan utama warga. Meski tak menimbulkan dampak korban jiwa dan kerugian material yang signifikan, kondisi itu cukup memengaruhi arus lalu lintas di jalur tersebut.

Sebab ruas tersebut paling singkat untuk menuju Desa Ularan, Unggahan, Telaga, dan Pucaksari via Seririt.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng langsung melakukan penanganan. Pohon itu akhirnya berhasil dibersihkan jelang tengah malam.

Pada Selasa (18/2) pagi, BPBD Buleleng menerima laporan terjadi musibah banjir. Pemicunya sampah berupa ranting pohon hingga kayu gelondongan, menyumbat saluran air.

Kayu-kayu tersebut tertahan oleh jembatan penghubung antara Banjar Dinas Bunut Panggang dengan Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem.

BPBD Buleleng pun menerjunkan personil penuh dilengkapi gergaji mesin untuk membersihkan material yang menyumbat saluran air. Setelah dilakukan penanganan sekitar dua jam, akhirnya saluran air kembali lancar.

Terakhir, sekitar pukul 08.30 pagi kemarin (18/2), longsor terjadi di wilayah Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada.

Musibah tersebut mengakibatkan Jalan Raya Singaraja-Denpasar hanya bisa difungsikan separonya. Tak pelak hal itu berdampak pada kepadatan arus lalu lintas, mengingat kemarin merupakan puncak “arus mudik” jelang hari raya Galungan.

Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, longsor tersebut sudah ditangani setelah Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII mengerahkan satu unit alat berat untuk membersihkan material longsor.

“Alat berat ini sangat membantu. Kalau dibersihkan secara manual, jelas makan waktu berjam-jam. Dari pemilik lahan yang longsor juga menyanggupi menyewa truk untuk membersihkan tanah. Jadi pembersihannya bisa dilakukan lebih cepat,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana mengatakan, kini pihaknya masih fokus melakukan penanganan di jembatan penghubung antara Desa Tinga-Tinga dengan Desa Pengulon yang jebol pada Senin lalu. Jembatan penghubung antar dusun itu jebol gara-gara terkikis air bah yang berasal dari hulu.

 

SUKASADA – Hujan yang mengguyur Buleleng pada Senin (17/2) sore lalu hingga dini hari, berdampak pada sejumlah bencana.

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mencatat, setidaknya ada tiga titik bencana yang dilaporkan.

 Baik itu bencana pohon tumbang, banjir, maupun tanah longsor.

Musibah pertama yang dilaporkan yakni tumbangnya pohon asam jawa yang ada di tepi Jalan Raya Ularan-Telaga.

Pohon itu menutup jalan utama warga. Meski tak menimbulkan dampak korban jiwa dan kerugian material yang signifikan, kondisi itu cukup memengaruhi arus lalu lintas di jalur tersebut.

Sebab ruas tersebut paling singkat untuk menuju Desa Ularan, Unggahan, Telaga, dan Pucaksari via Seririt.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng langsung melakukan penanganan. Pohon itu akhirnya berhasil dibersihkan jelang tengah malam.

Pada Selasa (18/2) pagi, BPBD Buleleng menerima laporan terjadi musibah banjir. Pemicunya sampah berupa ranting pohon hingga kayu gelondongan, menyumbat saluran air.

Kayu-kayu tersebut tertahan oleh jembatan penghubung antara Banjar Dinas Bunut Panggang dengan Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem.

BPBD Buleleng pun menerjunkan personil penuh dilengkapi gergaji mesin untuk membersihkan material yang menyumbat saluran air. Setelah dilakukan penanganan sekitar dua jam, akhirnya saluran air kembali lancar.

Terakhir, sekitar pukul 08.30 pagi kemarin (18/2), longsor terjadi di wilayah Bangkiang Sidem, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada.

Musibah tersebut mengakibatkan Jalan Raya Singaraja-Denpasar hanya bisa difungsikan separonya. Tak pelak hal itu berdampak pada kepadatan arus lalu lintas, mengingat kemarin merupakan puncak “arus mudik” jelang hari raya Galungan.

Kepala BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan, longsor tersebut sudah ditangani setelah Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII mengerahkan satu unit alat berat untuk membersihkan material longsor.

“Alat berat ini sangat membantu. Kalau dibersihkan secara manual, jelas makan waktu berjam-jam. Dari pemilik lahan yang longsor juga menyanggupi menyewa truk untuk membersihkan tanah. Jadi pembersihannya bisa dilakukan lebih cepat,” kata Suadnyana.

Lebih lanjut Suadnyana mengatakan, kini pihaknya masih fokus melakukan penanganan di jembatan penghubung antara Desa Tinga-Tinga dengan Desa Pengulon yang jebol pada Senin lalu. Jembatan penghubung antar dusun itu jebol gara-gara terkikis air bah yang berasal dari hulu.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/