SUKASADA – Para pemuda di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, melakukukan upaya penghijauan. Hutan desa, kini ditanami pohon aren.
Pohon tersebut, diharapkan bisa memberi tambahan debit air bagi desa, selama beberapa tahun mendatang.
Aksi penghijauan itu menyasar kawasan Pucak Landep. Kawasan ini termasuk hulu Desa Panji. Mirisnya kawasan ini termasuk dalam lahan kritis.
Sebab hutan di kawasan ini dua kali dilanda musibah kebakaran hutan pada tahun 2019 lalu. Pemuda di desa kemudian berinisiatif menanam pohon aren. Total ada 100 bibit pohon yang didapat.
Bibit pohon itu disuplai Koperasi Pangan Bali Utara (Kopabara), yang kebetulan tengah menjalankan program adopsi pohon.
Pohon aren sengaja dipilih, karena bibit ini sangat cocok di lahan yang kritis dan marjinal. Termasuk di kawasan hutan yang baru saja terdampak bencana kebakaran hutan.
Dalam jangka panjang, pohon ini diharapkan bisa menahan dan mencegah potensi longsor yang mengintai kawasan hilir. Selain itu pohon juga bisa menyimpan air.
Sehingga diharapkan bisa menambah debit air yang digunakan masyarakat desa. “Kami di Desa Panji ini kebetulan mengelola air secara mandiri. Kalau sekarang sih debit airnya masih cukup.
Tapi lima tahun mendatang, dengan pertumbuhan penduduk, ditambah lagi perkembangan Panji sebagai wilayah urban, masalah air ini harus diantisipasi dari sekarang,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Panji Gede Ganesha.
Selain itu, menurut Ganesha, keberadaan pohon aren juga akan menambah keanekaragaman hayati di Hutan Desa Panji. Sekaligus menjaga keberlangsungan ekosistem di hutan.
“Ekosistem rantai makanan itu kan ada banyak yang terlibat. Kalau dengan menanam aren, kami harap ekosistem terjaga. Minimal, kera tidak turun ke perkebunan dan pemukiman warga,” demikian Ganesha.