DENPASAR – Golkar Bali memiliki ketua baru hasil Musda kemarin. Dia adalah Nyoman Sugawa Korry.
Sugawa Korry terpilih secara aklamasi menjadi ketua Golkar Bali periode 2020 – 2025 setelah mendapat dukungan 9 DPD II Kabupaten/kota, dan 1 DPD I, 1 DPP,
1 Kino (Kelompok Induk Organisasi), 1 organisasi sayap partai pada dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Provinsi Bali.
Sugawa Korry terpilih secara aklamasi tidak lepas dari keputusan mundur Plt Ketua Golkar Bali Sumarjaya Linggih alias Demer.
Demer mengatakan, keputusan mundur dari pencalonan ketua diambilnya setelah usai bersembahyang malam hari sebelum Musda, yang kebetulan merupakan hari tilem.
Dengan suara yang berat, Demer mengaku menyampaikan keputusan ini dengan penuh bahagia.
Ditemui kembali usai menyampaikan laporan pertanggungjawaban Demer mengungkapkan dirinya memilih mundur dari pencalonan Ketua DPD Partai Golkar Bali
karena ingin lebih fokus di pusat sebagai DPP Partai Golkar dan juga sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI untuk mempekerjakan kepentingan Bali.
“Banyak tugas-tugas yang harus saya kerjakan dan selesaikan di pusat. Jadi, ini keputusan terbaik,” kata Demer yang juga mengaku sangat legawa dan ikhlas atas keputusan ini.
Di lain sisi, Sugawa Korry menyadari betul langkah yang diambil ketika Demer maju dia memilih tidak maju.
“Karena takut perpecahan. Tapi tadi malam beliau menyatakan tidak maju dengan iklas mementingkan tugas partai di Jakarta.
Karena beliau tidak maju saya memberanikan diri maju. Pak Demer merestui,” ungkap Pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Untuk pengurusnya mengedepankan persatuan dan kesatuan merangkul para senior untuk bersama membangun Golkar.
Siapapun diajak bersama-sama harus taat dengan organisasi. ” Saya dengan Pak Demer Korwil pemenangan saya berusaha sesegara mungkin
calon dikeluarkan dan koalisi terbentuk dengan komunikasi. Kalau calon sudah ada alat ukur survei,” jelasnya.
Sugawa mengaku terbuka koalisi dengan PDI-P dan semua partai. Sebab, dia mengaku Golkar membutuhkan semua pihak dengan berkomunikasi politik salah satunya survei para bakal calon.
“Kami mempelajari dan mengkaji kami ingin maksimal pada pilkada ini,” tandasnya.