25.6 C
Jakarta
19 September 2024, 7:59 AM WIB

Demam Berdarah Renggut Satu Nyawa di Gianyar

GIANYAR-Satu orang dinyatakan meninggal dunia di Gianyar setelah menderita demam berdarah.

 

Seperti dibenarkan Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbawa.

 

Saat dikonfirmasi, ia menyebutkan jika  jumlah pasien demam berdarah yang dirawat pada Januari mencapai 88 orang.

 

Di bulan Februari mencapai 73 pasien. “Untuk hari ini yang masih dirawat ada 13 orang,” ujarnya, Kamis (27/2).

 

Pasien yang masih dirawat kini tersebar di 5 ruangan. Diantaranya ruangan Astina, Abimanyu dan Ayodnya masing-masing 1 pasien. Selanjutnya di ruangan Arjuna dan Yudistira, dirawat masing-masing 5 pasien.

 

Punarbawa menambahkan, dari ratusan pasien yang mendapat perawatan, tercatat ada 1 pasien yang tak terselamatkan.

 

Yakni pasien atas nama I Wayan Tekek, warga Banjar Tengkulak Kaka Kangin, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati. “Pasien meninggal bulan Januari lalu,” pungkasnya.

 

Di bagian lain, mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah, digelar fogging serentak di 4 Banjar di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Fogging digelar karena ada 3 warga sempat dirawat.

 

Perbekel Desa Sayan, I Made Andika, menyatakan fogging digelar sesuai prosedur yang ada. Mulai dari pendataan oleh petugas Puskesmas Ubud II, pengecekkan ke lapangan, hingga mendata warga yang sakit positif DBD.

 

“Kami lakukan fogging hari ini ada di empat Banjar, yaitu di Banjar Baung, Banjar Pande, Banjar Mas, dan Banjar Kutuh,” jelasnya

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan kasus DBD pertama kali muncul di Sayan tahun ini dari Banjar Penestanan Kaja, dilanjutkan ke Banjar Penestanan Kelod hingga ke Banjar Mas.

 

Hal itu terjadi akibat musim penghujan sudah mulai tiba, sehingga genangan air di pemukiman warga khususnya di areal belakang rumah warga banyak terdapat genangan air.

 

GIANYAR-Satu orang dinyatakan meninggal dunia di Gianyar setelah menderita demam berdarah.

 

Seperti dibenarkan Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Bagus Punarbawa.

 

Saat dikonfirmasi, ia menyebutkan jika  jumlah pasien demam berdarah yang dirawat pada Januari mencapai 88 orang.

 

Di bulan Februari mencapai 73 pasien. “Untuk hari ini yang masih dirawat ada 13 orang,” ujarnya, Kamis (27/2).

 

Pasien yang masih dirawat kini tersebar di 5 ruangan. Diantaranya ruangan Astina, Abimanyu dan Ayodnya masing-masing 1 pasien. Selanjutnya di ruangan Arjuna dan Yudistira, dirawat masing-masing 5 pasien.

 

Punarbawa menambahkan, dari ratusan pasien yang mendapat perawatan, tercatat ada 1 pasien yang tak terselamatkan.

 

Yakni pasien atas nama I Wayan Tekek, warga Banjar Tengkulak Kaka Kangin, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati. “Pasien meninggal bulan Januari lalu,” pungkasnya.

 

Di bagian lain, mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah, digelar fogging serentak di 4 Banjar di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Fogging digelar karena ada 3 warga sempat dirawat.

 

Perbekel Desa Sayan, I Made Andika, menyatakan fogging digelar sesuai prosedur yang ada. Mulai dari pendataan oleh petugas Puskesmas Ubud II, pengecekkan ke lapangan, hingga mendata warga yang sakit positif DBD.

 

“Kami lakukan fogging hari ini ada di empat Banjar, yaitu di Banjar Baung, Banjar Pande, Banjar Mas, dan Banjar Kutuh,” jelasnya

Dalam kesempatan itu ia menyampaikan kasus DBD pertama kali muncul di Sayan tahun ini dari Banjar Penestanan Kaja, dilanjutkan ke Banjar Penestanan Kelod hingga ke Banjar Mas.

 

Hal itu terjadi akibat musim penghujan sudah mulai tiba, sehingga genangan air di pemukiman warga khususnya di areal belakang rumah warga banyak terdapat genangan air.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/