25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:20 AM WIB

Dinkes Bali Sebut 12 Orang Kontak Turis Jepang Terpapar Corona Sehat

DENPASAR – Pemprov Bali memastikan seorang pria warga Jepang berumur 68 tahun yang positif terinfeksi virus corona seusai berlibur di Bali tidak tertular virus dari Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menegaskan, pemerintah sudah menelusuri jejak pria Jepang tersebut selama tiga hari (15 – 18 Februari) menginap di Bali.

Pria tersebut menginap di salah satu hotel yang ada di wilayah Kuta. Pria tersebut kembali ke Jepang 19 Februari pukul 00.00.

Nah, begitu mendapat informasi pada 23 Februari pria tersebut positif corona, pemerintah langsung menerjunkan tim.

“Selama ada di Bali, pria tersebut sudah tidak sehat. Dia sering berada di dalam mobil,” ungkap Suarjaya kepada Jawa Pos Radar Bali kemarin.

Langkah pertama yang dilakukan Pemprov Bali yaitu menelusuri siapa saja yang telah melakukan kontak langsung dengan pria Jepang.

Ada tujuh karyawan hotel bagian room boy, front ffice, dan restoran. Selain itu juga ada sopir dan tiga petugas kesehatan KKP Bandara Ngurah Rai.

Sehingga total ada 12 orang yang melakukan kontak langsung. Menurut Suarjaya, pihaknya sudah mengecek serta memeriksa 12 orang yang telah melakukan kontak langsung.

“Hari ini (kemarin, Red) 12 orang itu sehat,” imbuhnya. Selanjutnya, 12 orang tadi sudah diminta istrihat di rumah sambil dicek kesehatannya.

Pengambilan darah untuk sampel laboratorium juga sudah dilakukan. “Kami akan terus pantau sampai 4 Maret. Sekarang sudah sepuluh hari.

Sementara ini 12 orang yang kontak langsung tidak ada merasakan sakit. Tapi, kami akan tetap monitor,” terang pejabat asal Buleleng, itu.

Pihaknya juga sudah melakukan sterilisasi di kamar tempat menginap. Kamar berdekatan juga disterilkan. Selain itu, mobil yang dipakai untuk travel juga sudah disterilkan.

Disinggung tudingan pemerintah sengaja menutupi informasi kepada masyarakat, Suarjaya membantah keras.

Ditegaskan, pemerintah tidak perlu menutupi informasi terakit virus korona. Semua sistem sudah jalan sesuai prosedur.

Langkah antisipasi dan penanganan sudah dilakukan sebagaimana mestinya. Ia pun meminta masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks.

“Untuk apa kami menutupi yang begini (perkembangan virus korona). Kalau tidak ada kasus masak dibilang ada,” tandasnya.

Ditanya dari mana virus yang diderita pria Jepang tersebut, Suarjaya menduga kuat dari Jepang sendiri. Sebab, selama berada di Bali kondisi tersebut sudah tidak sehat atau drop.

 

DENPASAR – Pemprov Bali memastikan seorang pria warga Jepang berumur 68 tahun yang positif terinfeksi virus corona seusai berlibur di Bali tidak tertular virus dari Bali.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menegaskan, pemerintah sudah menelusuri jejak pria Jepang tersebut selama tiga hari (15 – 18 Februari) menginap di Bali.

Pria tersebut menginap di salah satu hotel yang ada di wilayah Kuta. Pria tersebut kembali ke Jepang 19 Februari pukul 00.00.

Nah, begitu mendapat informasi pada 23 Februari pria tersebut positif corona, pemerintah langsung menerjunkan tim.

“Selama ada di Bali, pria tersebut sudah tidak sehat. Dia sering berada di dalam mobil,” ungkap Suarjaya kepada Jawa Pos Radar Bali kemarin.

Langkah pertama yang dilakukan Pemprov Bali yaitu menelusuri siapa saja yang telah melakukan kontak langsung dengan pria Jepang.

Ada tujuh karyawan hotel bagian room boy, front ffice, dan restoran. Selain itu juga ada sopir dan tiga petugas kesehatan KKP Bandara Ngurah Rai.

Sehingga total ada 12 orang yang melakukan kontak langsung. Menurut Suarjaya, pihaknya sudah mengecek serta memeriksa 12 orang yang telah melakukan kontak langsung.

“Hari ini (kemarin, Red) 12 orang itu sehat,” imbuhnya. Selanjutnya, 12 orang tadi sudah diminta istrihat di rumah sambil dicek kesehatannya.

Pengambilan darah untuk sampel laboratorium juga sudah dilakukan. “Kami akan terus pantau sampai 4 Maret. Sekarang sudah sepuluh hari.

Sementara ini 12 orang yang kontak langsung tidak ada merasakan sakit. Tapi, kami akan tetap monitor,” terang pejabat asal Buleleng, itu.

Pihaknya juga sudah melakukan sterilisasi di kamar tempat menginap. Kamar berdekatan juga disterilkan. Selain itu, mobil yang dipakai untuk travel juga sudah disterilkan.

Disinggung tudingan pemerintah sengaja menutupi informasi kepada masyarakat, Suarjaya membantah keras.

Ditegaskan, pemerintah tidak perlu menutupi informasi terakit virus korona. Semua sistem sudah jalan sesuai prosedur.

Langkah antisipasi dan penanganan sudah dilakukan sebagaimana mestinya. Ia pun meminta masyarakat tidak mudah termakan berita hoaks.

“Untuk apa kami menutupi yang begini (perkembangan virus korona). Kalau tidak ada kasus masak dibilang ada,” tandasnya.

Ditanya dari mana virus yang diderita pria Jepang tersebut, Suarjaya menduga kuat dari Jepang sendiri. Sebab, selama berada di Bali kondisi tersebut sudah tidak sehat atau drop.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/