KUTA – Bandara Ngurah Rai yang menjadi gerbang utama keluar masuk Bali menggencarkan pencegahan potensi penyebaran virus Covid-19 atau corona.
Apalagi beberapa kali diberitakan, Bandara Ngurah Rai jadi tempat transit penumpang korban corona dari luar negeri.
Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara Selasa (4/3) malam menggelar disinfeksi atau penyemprotan sejenis cairan antiseptik.
Sejumlah benda di bangunan terminal serta fasilitas bandara yang sering bersentuhan langsung dengan manusia dsemprot lima orang petugas khusus.
Yang disemprot mulai wadah bagasi penumpang pada mesin pemindai bagasi, meja konter checkin, troli bagasi,
pegangan eskalator, tombol elevator, lift, bangku dan tempat duduk penumpang, toilet, area musala, hingga area bermain anak-anak.
Proses disinfeksi akan dilaksanakan selama dua hari. Pada Selasa malam berfokus di terminal kedatangan domestik dan internasional, sedangkan kemarin di terminal keberangkatan.
“Ini merupakan tindakan preventif. Ada maupun tidak ada (corona), kami selaku pengelola bandara wajib melaksanakan proses desinfeksi untuk membersihkan fasilitas di terminal.
Terutama yang sering disentuh oleh pengguna jasa bandar udara,” terang GM PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado.
Disinfeksi ini dilakukan lantaran pengguna jasa bandara sangat sering bersentuhan tangan secara langsung dengan fasilitas tersebut.
“Untuk itu, kami bersihkan dengan mekanisme desinfeksi ini untuk mengurangi risiko serta potensi penularan virus corona melalui bandara,” sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan tersebut melibatkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar yang langsung menerjunkan sebanyak lima personel yang bertugas dalam proses desinfeksi fasilitas terminal.
Menurut Herry, pihaknya beserta seluruh instansi komunitas bandar udara telah menerapkan upaya ketat dalam memitigasi potensi penyebaran virus korona di bandara.
Sementara itu, Kepala KKP Kelas I Denpasar, dr. Lucky M. Tjahjono, menyatakan bahwa desinfeksi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kebersihan.
“Semua upaya sudah kami lakukan. Sekarang faktor lingkungannya kami intervensi,” kata Lucky M. Tjahjono.