TABANAN – Dua pasien rujukan yang kini menjalani observasi virus korona di RS Tabanan dinyatakan berangsur-angsur kian membaik.
Dari hasil pemantauan tim medis dan juga pengakuan pasien, keduanya mengaku pernah memiliki riwayat penyakit Tubercolosis (TBC).
Keduanya bahkan sudah menjalani pengobatan secara tuntas. Hal itu disampikan langsung dr. I Gede Sudiarta selaku Ketua Tim Penanggulangan Corona Virus BRSUD Tabanan, didampingi Direktur Utama BRSUD Tabanan dr. I Nyoman Susila.
Dr. Sudiarta menjelaskan, perkembangan kedua pasien hasil rujukan RS Wangaya Denpasar dan RS Sanjiwani Gianyar setelah proses observasi selama satu malam kondisinya kini berangsur membaik.
“Tidak ada panas, tidak pilek namun batuk masih sedikit-sedikit. Karena kedua pasien ini ternyata pernah memiliki riwayat penyakit TBC,” ujar dr. Sudiarta.
Dari kedua pasien ini, untuk warga asal Singaraja yang datang usai menjalankan ibadah umroh pernah dirawat 10 tahun lalu akibat penyakit TBC yang dideritanya.
Hal serupa juga menimpa wisatwan asal Rusia yang memiliki riwayat penyakit yang sama. “Namun pengobatanya itu sudah tuntas. Keduanya memiliki latarbelakang penyakit paru yang lama,” kata Sudiarta.
Disinggung soal keluhan sesak, pihaknya menegaskan sejak diterima di BRSUD Tabanan, kedua pasien tersebut tidak memiliki keluhan sesak nafas. Bahkan suhu tubuhnya juga normal.
Namun pihaknya masih akan terus melakukan pemantauan dengan cara observasi hingga hasil swab dari Laboratorium Kemenkes keluar.
“Untuk kedua pasien ini sesuai prosedur sudah dua kali dilakukan pengambilan swab tenggorokan. Yang terakhir dilakukan pengambilan
di BRSUD Tabanan untuk pasien rujukan dari Gianyar siang tadi (kemarin). Kami menunggu sampi lima hari ke depan,” jelasnya.
Hingga saat ini, sejak virus corona merebak, RS Tabanan sudah menerima tiga pasien yang dilakukan observasi.
Dalam penanganannya sendiri, tim yang menangani virus corona ini berjumlah 20 anggota di luar perawat. Tim tersebut diisi oleh sejumlah dokter spesialis.
“Untuk perawat terbagi atas tiga shift pagi, siang dan malam. Masing-masing sift dua orang,” tambahnya.
Disinggung ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dalam penanganan viruk korona ini, RS Tabanan hingga saat ini memiliki 25 set pakaian.
“Tapi kami dapat pinjaman juga dari RS Wangaya dan juga RS Gianyar. Ini modelnya saling membantu. Dan dalam waktu dekat akan dapat lagi dari pusat,” kata dr. I Nyoman Susila menimpali.