25.2 C
Jakarta
24 November 2024, 7:07 AM WIB

PDIP Gencar Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba

DENPASAR – Ribuan warga Bali terjerat bahaya laten narkoba dan HIV/AIDS. Karena itu dalam rangka HUT DPD PDI Perjuangan ke 47 menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan barang terlarang dan penyakit mematikan, Sabtu (7 /3) besok di aula Kantor DPD PDI Perjuangan Bali.

“Ini sungguh bukan soal angka, data dan jumlah semata. Ini lebih menyangkut tentang kepedulian dan keterpihakan kita pada generasi muda dan nasib bangsa kita, secara menyeluruh

ke masa depan,” kata Dr Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS ketika ditemui saat persiapan penyelenggaraan sosialisasi di Denpasar, Jumat (6/3) siang.

Karena mirisnya akan bahaya narkoba dan HIV/AIDS di Bali, sambung Diah Werdhi, PDI Perjuangan menganggap sangat penting dan strategis untuk mengadakan sosialisasi tentang bahaya HIV/ AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkoba serentak di seluruh Bali.

“Kegiatan ini untuk membangun kesadaran bersama (communal awareness) bagi langkah-langkah antisipatif, promotif, preentif, kuratif dan rehabilitatif yang harus

diselenggarakan karena tampaknya Bali sudah makin mendekati tahap darurat bahaya Narkoba dan HIV/AIDS,” papar Dr Diah.

Dalam kegiatan nanti, jelas Diah, akan  mengundang narasumber yang berkompeten dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Bali, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, serta istri Gubernur Bali Ni Putu Putri Suastini Koster.

“Diharapkan sosialisasi ini tuntas mengupas permasalahan yang ada, sekaligus memberikan beberapa alternatif solusinya.

Jangan hanya kasus virus corona saja yang mengundang histeria massa, dan mengharu biru perasaan kita, tetapi Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya narkoba adalah bahaya laten,” kata Diah.

Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya narkoba adalah bahaya laten, yang kadang terlihat hanya puncak gunung es semata dari keseluruhan permasalahan yang ada.

Karena itu harus menjadi kepedulian kita bersama untuk mengatasinya, secara bersama-sama dan berkesinambungan.

“Sehingga dapat diharapkan Indonesia akan tetap solid bergerak mewujudkan negara industri berbasis riset dan inovasi,” kata Diah mengakhiri penjelasannya.

Sementara itu, berdasar data Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebanyak  22.034.000 penderita  HIV/AIDS angka tertinggi dari prilaku menyimpang heteroseksualitas dengan angka 8958 orang.

Selanjutnya penganut homoseksualitas sebanyak 3.217. Penyakit ini Lebih banyak mengenai di usia produktif yakni umur 20- 29 tahun dengan jumlah penderita 4.962 jiwa.

Penyakit ini  mengalami persebaran yang hampir merata di 9 kabupaten/ kota di Bali. Tidak ada kabupaten/ kota yang steril dan terbebas dari kasus HIV/ AIDS ini.

Sedangkan khusus di Bali, ada sebanyak 50.539 pecandu narkoba. Pencandu rata rata dari kalangan  pelajar, mahasiswa sampai profesional; dari PNS/ASN sampai dengan Polri; dari petani, swasta, pengangguran sampai ibu rumah tangga. 

DENPASAR – Ribuan warga Bali terjerat bahaya laten narkoba dan HIV/AIDS. Karena itu dalam rangka HUT DPD PDI Perjuangan ke 47 menggelar sosialisasi bahaya penyalahgunaan barang terlarang dan penyakit mematikan, Sabtu (7 /3) besok di aula Kantor DPD PDI Perjuangan Bali.

“Ini sungguh bukan soal angka, data dan jumlah semata. Ini lebih menyangkut tentang kepedulian dan keterpihakan kita pada generasi muda dan nasib bangsa kita, secara menyeluruh

ke masa depan,” kata Dr Diah Werdhi Srikandi, Koordinator Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/ AIDS ketika ditemui saat persiapan penyelenggaraan sosialisasi di Denpasar, Jumat (6/3) siang.

Karena mirisnya akan bahaya narkoba dan HIV/AIDS di Bali, sambung Diah Werdhi, PDI Perjuangan menganggap sangat penting dan strategis untuk mengadakan sosialisasi tentang bahaya HIV/ AIDS dan bahaya penyalahgunaan narkoba serentak di seluruh Bali.

“Kegiatan ini untuk membangun kesadaran bersama (communal awareness) bagi langkah-langkah antisipatif, promotif, preentif, kuratif dan rehabilitatif yang harus

diselenggarakan karena tampaknya Bali sudah makin mendekati tahap darurat bahaya Narkoba dan HIV/AIDS,” papar Dr Diah.

Dalam kegiatan nanti, jelas Diah, akan  mengundang narasumber yang berkompeten dari BNN (Badan Narkotika Nasional) Provinsi Bali, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali, serta istri Gubernur Bali Ni Putu Putri Suastini Koster.

“Diharapkan sosialisasi ini tuntas mengupas permasalahan yang ada, sekaligus memberikan beberapa alternatif solusinya.

Jangan hanya kasus virus corona saja yang mengundang histeria massa, dan mengharu biru perasaan kita, tetapi Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya narkoba adalah bahaya laten,” kata Diah.

Bahaya HIV/ AIDS dan bahaya narkoba adalah bahaya laten, yang kadang terlihat hanya puncak gunung es semata dari keseluruhan permasalahan yang ada.

Karena itu harus menjadi kepedulian kita bersama untuk mengatasinya, secara bersama-sama dan berkesinambungan.

“Sehingga dapat diharapkan Indonesia akan tetap solid bergerak mewujudkan negara industri berbasis riset dan inovasi,” kata Diah mengakhiri penjelasannya.

Sementara itu, berdasar data Dinas Kesehatan Propinsi Bali sebanyak  22.034.000 penderita  HIV/AIDS angka tertinggi dari prilaku menyimpang heteroseksualitas dengan angka 8958 orang.

Selanjutnya penganut homoseksualitas sebanyak 3.217. Penyakit ini Lebih banyak mengenai di usia produktif yakni umur 20- 29 tahun dengan jumlah penderita 4.962 jiwa.

Penyakit ini  mengalami persebaran yang hampir merata di 9 kabupaten/ kota di Bali. Tidak ada kabupaten/ kota yang steril dan terbebas dari kasus HIV/ AIDS ini.

Sedangkan khusus di Bali, ada sebanyak 50.539 pecandu narkoba. Pencandu rata rata dari kalangan  pelajar, mahasiswa sampai profesional; dari PNS/ASN sampai dengan Polri; dari petani, swasta, pengangguran sampai ibu rumah tangga. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/