28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 20:15 PM WIB

Bendesa Adat Imbau Krama Besakih Rendang Bikin Segehan Wong-wongan

AMLAPURA – Belakangan ini viral segehan berbentuk Wong wongan (sesaji dengan nasi putih menyerupai orang, red) di media sosial disajikan krama Hindu untuk menangkal virus corona.

Beberapa warga banyak yang bertanya soal kebenaran isu tersebut.

Beberapa warga di Geriana Kangin sendiri ada yang sudah membuat sesaji tersebut sekalipun belum semua.

Sebagian warga malah mempertanyakan kebenaran tersebut. Karena sejauh ini memang belum ada himbauan dari PHDI atau desa adat.

Berdasar tulisan yang viral di medsos disebutkan selaian virus corona, beberapa virus di Bali termasuk African Swine Fever (ASF) juga bisa ditangkal.

Di mana dalam tulisan tersebut Segehan Nasi Wong Wongan ini dipersembahkan di depan rumah tepatnya di pemedal atau pintu masuk rumah.

Sesaji ini dibuat dengan nasi outih menyerupai manusia, juga dilengkapi dengan sarana lainnya seperti bawang merah tiga biji, jahe tiga iris, garam dan uang bolong atau uang logam satu kepeng.

Juga di lengkapi dengan  Canang beserta lima batang dupa. Beberapa warga ada yang sudah membuat. Salah satunya Komang Ayu asal Karangasem.

Dirinya mengaku sudah membuat segehan tersebut sekaligus untuk memohon keselamatan. “Ya tujuannya baik sekalipun tidak ada imbauan resmi, tetap saya buat. Nggak ada salahnya untuk memohon keselamatan,” ujar Komang Ayu.

Yang menarik, di Desa adat Besakih dan Rendang malah ada semacam imbauan untuk melaksanakan sesaji tersebut.

Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiarta mengakui kalau telah mengeluarkan imbauan kepada krama Adat Besakih untuk menghaturkan segehan Wong wongan tersebut.

“Meyadnya untuk keselamatan tidak ada salahnya juga,” ujar Mangku Widiarta beralibi sekalipun imbauan tersebut viral di medsos sementara untuk sumber atau dasar pelaksaanya belum diketahui.

Hanya saja ini dilakukan untuk kebaikan, sehingga tidak ada salahnya untuk melaksanakan demi kerahayuan (keselamatan) alam Bali.

“Memang tidak ada dasar sastra, tapi ini muncul dari kesadaran sendiri untuk berdoa demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Yang jelas, kata dia, virus corona cukup menghantam pariwisata Karangasem dan Bali.

Di sisi lain, Bendesa Madnya Desa Adat Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan tidak berani membenarkan atau menyalahkan.

Dirinya malah masih mencari sumber informasi yang menyebarkan informasi tersebut. Hanya saja kalau untuk meyadnya sah sah saja apalagi berdoa untuk keselamatan bersama.

“Kalau tujuan baik untuk berdoa tidak ada masalah,” ujarnya. “Ini masalah meyadnya, kalau yakin untuk keselamatan bersama laksanakan saja, bagus,” ujar Artha Dipa. 

AMLAPURA – Belakangan ini viral segehan berbentuk Wong wongan (sesaji dengan nasi putih menyerupai orang, red) di media sosial disajikan krama Hindu untuk menangkal virus corona.

Beberapa warga banyak yang bertanya soal kebenaran isu tersebut.

Beberapa warga di Geriana Kangin sendiri ada yang sudah membuat sesaji tersebut sekalipun belum semua.

Sebagian warga malah mempertanyakan kebenaran tersebut. Karena sejauh ini memang belum ada himbauan dari PHDI atau desa adat.

Berdasar tulisan yang viral di medsos disebutkan selaian virus corona, beberapa virus di Bali termasuk African Swine Fever (ASF) juga bisa ditangkal.

Di mana dalam tulisan tersebut Segehan Nasi Wong Wongan ini dipersembahkan di depan rumah tepatnya di pemedal atau pintu masuk rumah.

Sesaji ini dibuat dengan nasi outih menyerupai manusia, juga dilengkapi dengan sarana lainnya seperti bawang merah tiga biji, jahe tiga iris, garam dan uang bolong atau uang logam satu kepeng.

Juga di lengkapi dengan  Canang beserta lima batang dupa. Beberapa warga ada yang sudah membuat. Salah satunya Komang Ayu asal Karangasem.

Dirinya mengaku sudah membuat segehan tersebut sekaligus untuk memohon keselamatan. “Ya tujuannya baik sekalipun tidak ada imbauan resmi, tetap saya buat. Nggak ada salahnya untuk memohon keselamatan,” ujar Komang Ayu.

Yang menarik, di Desa adat Besakih dan Rendang malah ada semacam imbauan untuk melaksanakan sesaji tersebut.

Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiarta mengakui kalau telah mengeluarkan imbauan kepada krama Adat Besakih untuk menghaturkan segehan Wong wongan tersebut.

“Meyadnya untuk keselamatan tidak ada salahnya juga,” ujar Mangku Widiarta beralibi sekalipun imbauan tersebut viral di medsos sementara untuk sumber atau dasar pelaksaanya belum diketahui.

Hanya saja ini dilakukan untuk kebaikan, sehingga tidak ada salahnya untuk melaksanakan demi kerahayuan (keselamatan) alam Bali.

“Memang tidak ada dasar sastra, tapi ini muncul dari kesadaran sendiri untuk berdoa demi keselamatan bersama,” ujarnya.

Yang jelas, kata dia, virus corona cukup menghantam pariwisata Karangasem dan Bali.

Di sisi lain, Bendesa Madnya Desa Adat Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan tidak berani membenarkan atau menyalahkan.

Dirinya malah masih mencari sumber informasi yang menyebarkan informasi tersebut. Hanya saja kalau untuk meyadnya sah sah saja apalagi berdoa untuk keselamatan bersama.

“Kalau tujuan baik untuk berdoa tidak ada masalah,” ujarnya. “Ini masalah meyadnya, kalau yakin untuk keselamatan bersama laksanakan saja, bagus,” ujar Artha Dipa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/