NEGARA – Kasus demam berdarah dalam dua bulan terakhir meningkat drastic di Bali barat. Penyakit yang disebabkan
virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti ini, terjadi pada beberapa desa di setiap kecamatan di Jembrana.
Pada awal-awal tahun ini peningkatan kasus demam dengue atau demam berdarah dengue terjadi di Desa Pengambengan dalam dua bulan terakhir ini, sehingga masuk dalam kategori endemis demam dengue.
Masuknya desa pesisir Jembrana ini sebagai endemis demam berdarah, disebabkan terjadinya kasus yang beruntun dalam dua bulan terakhir.
Kasus demam berdarah dengue di Desa Pengambengan jumlahnya cenderung meningkat setiap bulan. Rinciannya pada Januari 5 kasus dan bulan Februari 8 kasus.
“Pengambengan hampir setiap bulan terjadi, sehingga masuk dalam endemis demam berdarah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha, didampingi Kepala Seksi Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Ida Bagus Made Adnyana.
Kasus penyakit demam berdarah berkaitan dengan lingkungan yang kurang bersih, terutama tempat-tempat bersarang nyamuk.
Karena itu, pihaknya menekankan pada Puskesmas II Negara, yang berada di Desa Pengembangan untuk berkoordinasi dengan desa melakukan upaya pencegahan dengan mengintensifkan pemberantasan sarang nyamuk.
Dalam mencegah demam berdarah ini, memerlukan komitmen bersama terutama masyarakat untuk meningkatkan PSN.
Karena meningkatkan kebersihan lingkungan adalah salah satu cara untuk memutuskan mata rantai penyebaran demam berdarah.
Sejak Januari sampai Februari tahun ini, di Jembrana sebanyak 40 orang positif demam berdarah. Jumlah ini bisa meningkat jika pencegahan tidak efektif dilakukan masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Karena salah satu antisipasi yang paling efektif tergantung warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
yang disebut dengan 3 M plus, yakni menguras atau membersihkan, menutup dan mengubur barang-barang bekas yang menjadi tempat genangan air.
Serta menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
Pencegahan juga dapat dilakukan secara biologi dengan memelihara ikan pemakan jentik dengan ikan cupang di tempat genangan air atau kolam.
Kemudian dengan melakukan abatisasi dengan tujuan membunuh larva atau jentik nyamuk. Disamping itu, fogging dilakukan untuk daerah yang sudah terdapat kasus demam berdarah.
Wilayah yang terdapat kasus demam berdarah langsung dilakukan fogging, seperti yang dilakukan di Desa Ekasari, Kecamatan Melaya dan desa Pengambengan Kecamatan Negara.
Dalam melakukan fogging selain di wilayah yang sudah ada kasus terkonfirmasi demam berdarah, juga dilakukan terhadap
wilayah yang berpotensi terjadi kasus demam berdarah. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi sebelum terjadi penularan.