DENPASAR – Usai polemik berkepanjangan di era Gubernur Bali Made Mangku Pastika, kini RS Mata Bali Mandara kembali menerima pasien rujukan dari luar Bali
Seperti dibenarkan Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali, dr. Ni Made Yuniti Senin (9/3).
Menurutnya, sebagai RS Mata terbesar di Bali, kini RS Pemerintah Provinsi Bali itu juga resmi menjadi RS rujukan untuk kawasan Indonesia Timur (Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)).
“Saat ini kami sudah jadi rujukan untuk kawasan Indonesia timur. Banyak saudara-saudara kita yang berasal dari NTB, NTT yang datang kesini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Namun, meski resmi menjadi RS rujukan untuk kawasan Indonesia Timur, Yuniti tak menampik dengan masih adanya kendala.
Yuniti menyebut saat ini kendala yang dihadapi masih seputar terbatasnya SDM.
“Namun kami tetap mendorong untuk memaksimalkannya lagi dengan program pendidikan bagi peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kami,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebut dari sisi usia, RS Mata Bali Mandara ini berumur 18 tahun saat ini, masih terhitung muda.
“Harapan ke depan, RS ini bisa meningkatkan terus pelayanannya, manajemennya, SDM-nya, maupun fasilitasnya. Sehingga dengan begitu bisa lebih baik lagi agar bisa menjadi RS berstandar internasional, itu visi kita bersama,” ujarnya.