25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:25 AM WIB

Cegah Penyebaran Corona di Sekolah di Buleleng, Wajib Ukur Suhu Tubuh

SINGARAJA – Siswa di SMPN 1 Singaraja kini diwajibkan melalui alat pengukuran suhu tubuh, penyebaran virus dan penyakit di lingkungan sekolah.

Termasuk mengantisipasi penyebaran virus corona covid-19. Siswa yang datang sejak pukul 06.30 pagi, harus melalui tiga pintu pemeriksaan.

Mereka diperiksa menggunakan alat pengukur suhu tubuh digital. Bila suhu tubuhnya normal, mereka diizinkan masuk sekolah.

Namun, bila suhunya di atas rata-rata, mereka akan diawasi oleh tim UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Pengecekan itu dilakukan oleh siswa.

Total ada empat tim yang dikerahkan untuk memeriksa suhu kesehatan para siswa. Mereka melakukan pemeriksaan di depan ruang OSIS, depan patung Dewi Saraswati, dan depan laboratorium fisika.

Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi mengatakan, pengukuran itu sebagai tindakan pencegahan.

“Bukan hanya soal penyakit corona covid-19 itu saja. Tapi juga penyakit lain. Kebetulan kami punya beberapa alat ukur suhu inframerah, jadi kami optimalkan pemanfaatannya,” kata Karnadhi.

Selain melakukan pengukuran, pihak sekolah juga mewajibkan siswa mencuci tangan secara berkala sebagai langkah antisipasi penyebaran virus dan kuman.

Bertepatan dengan hari purnama kemarin, sekolah juga menggelar persembahyangan. Berdoa agar penyakit corona covid-19 tak menyebar ke Bali, utamanya di Buleleng.

“Intinya sekali menjaga pola hidup bersih dan sehat pada anak-anak. Sehingga stamina tubuh mereka bagus, dan bisa mencegah penularan penyakit. Terutama virus covid-19 ini,” imbuh Karnadhi.

Rencananya dalam waktu dekat ini, siswa juga akan diajari cara membuat hand sanitizer. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan melonjaknya harga barang, setelah kemunculan virus di Indonesia.

SINGARAJA – Siswa di SMPN 1 Singaraja kini diwajibkan melalui alat pengukuran suhu tubuh, penyebaran virus dan penyakit di lingkungan sekolah.

Termasuk mengantisipasi penyebaran virus corona covid-19. Siswa yang datang sejak pukul 06.30 pagi, harus melalui tiga pintu pemeriksaan.

Mereka diperiksa menggunakan alat pengukur suhu tubuh digital. Bila suhu tubuhnya normal, mereka diizinkan masuk sekolah.

Namun, bila suhunya di atas rata-rata, mereka akan diawasi oleh tim UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Pengecekan itu dilakukan oleh siswa.

Total ada empat tim yang dikerahkan untuk memeriksa suhu kesehatan para siswa. Mereka melakukan pemeriksaan di depan ruang OSIS, depan patung Dewi Saraswati, dan depan laboratorium fisika.

Kepala SMPN 1 Singaraja Ni Putu Karnadhi mengatakan, pengukuran itu sebagai tindakan pencegahan.

“Bukan hanya soal penyakit corona covid-19 itu saja. Tapi juga penyakit lain. Kebetulan kami punya beberapa alat ukur suhu inframerah, jadi kami optimalkan pemanfaatannya,” kata Karnadhi.

Selain melakukan pengukuran, pihak sekolah juga mewajibkan siswa mencuci tangan secara berkala sebagai langkah antisipasi penyebaran virus dan kuman.

Bertepatan dengan hari purnama kemarin, sekolah juga menggelar persembahyangan. Berdoa agar penyakit corona covid-19 tak menyebar ke Bali, utamanya di Buleleng.

“Intinya sekali menjaga pola hidup bersih dan sehat pada anak-anak. Sehingga stamina tubuh mereka bagus, dan bisa mencegah penularan penyakit. Terutama virus covid-19 ini,” imbuh Karnadhi.

Rencananya dalam waktu dekat ini, siswa juga akan diajari cara membuat hand sanitizer. Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan melonjaknya harga barang, setelah kemunculan virus di Indonesia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/