DENPASAR – Meninggalnya warganegara asing (WNA) yang dinyatakan positif corona memaksa Pemprov Bali bekerja keras.
Salah satunya terus mentrace contact orang yang sempat berhubungan atau berinteraksi dengan almarhum yang meninggal dalam usia 53 tahun itu.
Kabid Pengendalian Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bali I Wayan Widia mengaku telah melakukan tracing contact dimana almarhum tinggal.
Mereka diisolasi selama 14 hari. Tim medis bahkan sudah mengambil sampel swab untuk uji laboratorium dan melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pada 21 orang serta keluarganya.
“Isolasi itu dilakukan sementara di rumah. Pemantauan setiap hari dilakukan. Kami ada formulirnya apakah ada demam,
sakit, panas tenggorokan dan segala macam. Hingga sampel swab (dahak) sudah diambil. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) hasilnya keluar,” jelas Widia.
Sampai saat ini tracing terus dilakukan. Namun, belum ada penambahan yang masuk dalam status pengawasan. Masih 21 orang.
“Sekarang kami lagi turun, baru kemarin (dua hari lalu, red) untuk pengambilan sampel,” tambahnya.
Di lain sisi, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati memimpin rapat kesiapsiagaan Bali dalam menghadapi Covid 19 di ruang rapat Prajasabha, Kantor Gubernur Bali kemarin.
Rapat dihadiri para pihak termasuk Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Cok Ace mengatakan,
langkah – langkah preventif sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona terus dilakukan pemerintah.
Salah satunya data pasien tidak akan ditutupi seperti saat ini. Sehingga masyarakat yang pernah kontak dengan pasien sadar dan tahu.
“Tentu menjadi konsentrasi pertama ring satu. Nah, sekarang yang penting bagi kita bagaimana informasi ini lebih terbuka sehingga
walaupun tidak dalam pengawasan, mereka punya kesadaran saat berinteraksi dengan pasien,” ucap Wagub Cok Ace.
“Yang kita tahu kan pegawai hotel. Bisa saja dia duduk di warung. Walaupun mereka bekerja tidak ada hubungannnya dengan hotel saat di luar hotel,
bisa secara kesadaran diri sendiri memeriksakan sendiri. Karena kalau tidak disampaikan bisa menjadi bumerang,” tegasnya.
Ia menyatakan persoalan keterbukaan data ini akan dibahas di rapat selanjutnya. Wagub Cok Ace juga mengatakan,
Pemprov Bali telah membentuk Satgas Penanggulangan Covid 19 di Provinsi Bali yang meliputi lima satuan tugas.
Yaitu satuan tugas kesehatan, satuan tugas area dan transportasi publik, satuan tugas area institusi pendidikan, satuan tugas komunikasi public, dan satuan tegas pintu masuk Indonesia.
Satgas ini akan bertugas terpadu untuk menyelenggarakan kewaspadaan dan penanggulangan Covid 19 secara menyeluruh dan melaporkan perkembangan setiap hari sesuai protokol penanggulangan Covid 19.
“ Selain RSUP Sanglah di Denpasar, RS Sanjiwani di Gianyar, RSUD Tabanan kini RSUD Buleleng juga sudah dipersiapkan sebagai rumah sakit yang ditunjuk untuk penanganan Covid 19 di Provinsi Bali,” ucapnya.
Salah satu upaya Pemprov Bali akan mengoptimalkan upaya pencegahan yang salah satunya dengan mengintensifkan upaya sprayer disinfeksi virus corona khususnya di tempat tempat umum di seluruh daerah di Bali.