PEMUDA adalah sebutan bagi kalangan masyarakat yang berkategori dalam kisaran umur 15 sampai 28 tahun.
Pemuda identik dengan sebutan orang yang lebih muda dan masih aktif dalam segala hal. Misalnya, persoalan sosial, persoalan organisasi pemuda, persoalan pekerjaan, dan persoalan Bangsa serta Negara.
Bicara pemuda tidak bisa lepas dari kata mahasiswa. Mahasiswa yang notabennya adalah dari kalangan pelajar kemudian naik derajat menjadi
mahasiswa yang berarti jika diartikan secara harafiah berasal dari 2 kata yaitu maha adalah tinggi dan siswa adalah pelajar yang masih menuntut ilmu.
Jadi, pengertian mahasiswa secara keseluruhan dapat artikan siswa yang sedang belajar di dunia pendidikan yang lebih tinggi.
Jumlah mahasiswa dalam era ini sudah sangat tinggi. Tidak jarang pelajar di era ini berkeinginan dan berlomba-lomba mencari perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Wajarlah para pelajar mencari perguruan tinggi yang terbaik untuk masa depannya. Bicara pemuda dan mahasiswa kewajiban mereka sangat banyak, terutama dalam masyarakat.
Banyak dalam kalangan pemuda atau mahasiswa itu tidak menyadari perannya dalam masyarakat. Mahasiswa selalu berbicara kesejahteraan di dalam kampusnya masing-masing.
Mahasiswa mengkritisi perubahan suatu system pemerintah yang tidak kunjung ada titik temu antarkesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa berbicara tentang kemakmuran rakyat. Mahasiswa berbicara soal menghafal Pancasila.
Mahasiswa berkoar-koar menyampaikan aspirasinya di jalanan demi tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia lebih tepatnya terkandung dalam Pancasila Sila ke-3.
Beda jika berbicara persoalan pemuda, pemuda yang sangat aktif berperan dalam daerahnya masing-masing. Pemuda dalam daerahnya bisa membentuk suatu organisasi masyarakat.
Organisasi tersebut bisa disebut sebagai karang taruna dan bisa juga dengan membentuk kelompok pengajian rutin di kalangan muslim.
Karang taruna maupun pengajian adalah suatu bentuk fungsi yang sama agar kalangan pemuda bisa terjalin komunikasi yang baik antarumat beragama.
Saling toleransi sesama agama sangat penting, agar terjalinnya keharmonisan sesama pemeluk agama dari kelompok karang taruna dan pengajian tersebut. Kembali kepada mahasiswa dan pemuda.
Peran serta fungsi mahasiswa dan pemuda kini sudah mulai luntur. Lunturnya semangat mahasiswa dan pemuda terjadi karena banyak faktor.
Faktor utama kurangnya penjiwaan diri sebagai mahasiswa yang berjiwa pengabdi Banga dan Negara Republik Indonesia ini.
Untuk faktor-faktor yang lain yaitu kurangnya penanaman sikap peduli antarsesama serta kurangnya kesadaran mahasiswa
mengimbangi antara sistem pemerintah dan sistem masyarakat demi terciptanya suatu Negara yang Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Dari beberapa yang diuraikan mengenai peran dan fungsi mahasiswa serta pemuda, dapat dikatakan bahwa mahasiswa dan pemuda butuh asupan wawasan yang sangat luas agar terciptanya cita-cita Negara yang kita cintai ini.
Wawasan dapat diraih tidak hanya dibangku sekolah saja, tetapi wawasan itu luas seluas samudera di lautan.
Faktor dari wawasan tersebut yang utama memang pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu faktor karena di dunia pendidikan kita di ajarakan untuk berkomunikasi, berkreatvitas, berkarya, serta diperkenalkan berbagai ilmu.
Yaitu ilmu agama, ilmu sosial (IPS), ilmu berkewarganegaraan (PKn), ilmu berbahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), ilmu Berkarya (Seni Budaya), ilmu berhitung (matematika), ilmu alam (IPA), ilmu teknologi (TIK), dan ilmu fisik (Penjaskes).
Disamping itu juga faktor lain yaitu dari segi lingkungan sekitar masyarakat, terlalu mempunyai sikap hedon yang berasal dari kata hedonisme artinya suatu paham yang selalu mempunyai sikap ingin bersenang-senang atau berfoya-foya.
Teman sejawat juga dapat mempengaruhi kehidupan contoh sikap pergaulan yang kurang baik seperti merokok dalam keadaan di sekolah,
membawa minum-minuman keras di lingkungan yang masih aktif belajar, serta pengaruh teknologi yang cukup cepat.
Layaknya pemuda dan mahasiswa seperti pada umumnya, pemuda harus berperan dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat.
Pemuda harus peka terhadap lingkungan sekitar. Artinya peka dalam menghadapi setiap kekurangan yang ada di masyarakat.
Pemuda harus bisa mengakomodir ide-ide yang dapat membangun daerah lebih baik serta pemuda harus bisa mengayomi antar teman sejawatnya.
Sedangkan mahasiswa dalam kalangan umum harus bisa memberikan pengetahuan baru agar terciptanya kampus yang baik.
Mahasiswa harus bisa menciptakan kreativitas baru dalam kampusnya berupa kegiatan-kegiatan sosial yang bersinergi dengan masyarakat dan berperan dalam acara tersebut.
Misalnya, salah satu contoh ialah kegiatan pembinaan dengan pemanfaatan barang-barang bekas sehingga dapat dijadikan daya jual yang unik.
Dengan begitu, mahasiswa harus aktif dalam setiap kegiatan berorganisasi baik organisasi intra kampus maupun organisasi ekstra kampus.
Oleh karenanya, kita hendaknya sesama pemuda harus tetap berikhtiar membangun perubahan agar terciptanya pemuda yang bisa menaikkan derajat suatu daerah, bangsa dan Negara.
Kita dapat bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait, untuk mempererat kerjasama antar pemuda. Untuk mempersatukan pemikiran demi terciptanya kesejahteraan masyarakat di daerah masing-masing.
Pada kalangan mahasiswa yang bisa diterapkan dengan membuat kreativitas mahasiswa serta membangun semangat tinggi
nasionalisme pemuda untuk menjunjung tinggi dan mempererat persatuan dan kesatuan antar umat khusus bagi umat yang berada di Pulau Bali.
Selain itu pula, dengan berperan aktif dalam setiap kegiatan ekstra kampus maupun luar kampus.
Mahasiswa terus belajar mengkritisi setiap permasalahan yang ada di kampus agar terciptanya mahasiswa yang benar-benar idealis.
Dengan begitu peran dan fungsi mahasiswa dapat terarah sebgaimana fungsinya dan dapa terlihat secara nyata atau fakta demi perubahan di suatu daerah.
Serta embel-embel pemuda dan mahasiswa sebagai Agent Of Chage atau Agen Perubahan tidak semata-mata hanya sekedar nama saja.
Tetapi dapat secara nyata menanganinya serta mempunyai rasa bersemangat tinggi untuk mempertangung jawabkannya. Semangat Pemuda. Merdeka! (Laila Diana.R)