GIANYAR – Di skuad Madura United musim ini, tercatat ada tiga pemain asal Brazil. Mereka adalah Jaimerson Xavier, Bruno Matos, dan Beto Goncalves.
Belum lagi ditambah dengan gelandang anyar asal Australia Jacob Pepper dan pemain anyar asal Ghana Emmanuel Oti.
Pelatih Bali United sempat berbicara mengenai peran sentral dari beberapa pemain, terutama pemain asal Negeri Samba.
Yang pertama adalah sosok Alberto Beto Goncalves. Mantan penyerang Sriwijaya FC tersebut dianggap Teco sebagai sosok penyerang yang berbahaya.
“Dia adalah pemain yang sudah bermain untuk beberapa klub dan menjadi top skorer di Liga Indonesia. Meskipun menjadi pemain senior, dia masih memiliki permainan yang bagus didalam
area pertahanan lawan. Dia punya finishing bagus dan berbahaya jika mencetak gol disini. Kami benar-benar harus marking dia (Beto),” ucap Coach Teco.
Selanjutnya di area pertahanan. Di jantung pertahanan Laskar Sappeh Kerap ada sosok mantan anak asuhnya ketika membela Persija Jakarta di musim 2018 dan ikut menjadi bagian sejarah dalam gelar Liga 1 2018: Jaimerson Xavier.
Menurut pelatih berusia 46 tahun tersebut, Jaime bersama duetnya Fachrudin Ariyanto sangat bagus dan bermain padu dalam dua pertandingan di kandang.
“Mereka sudah main dua pertandingan di kandang dan punya pemain bagus seperti Jaime dan Fachrudin.
Saya juga sempat bekerjasama dengan Jaime waktu di Persija. Ketika masuk ke Madura, pertahanan mereka lebih kuat,” ucapnya.
Teco sepertinya sudah tahu apa yang akan dilakukan untuk meredam permainan Jaime. Saat putaran pertama Liga 1 2019 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura United kalah tipis 0-1.
Saat itu, Jaime terpancing emosinya setelah melanggar Ahmad Agung Setiabudi dan berujung kartu merah.
Bisa saja Teco menerapkan cara seperti itu untuk mematikan sosok bek tengah yang memiliki tendangan bebas keras tersebut.
Hanya yang ingin ditekankan Coach Teco adalah bagaimana caranya untuk meredam emosi skuad asuhannya.
Menurut mantan arsitek Chiangrai United tersebut, emosi pemain sudah lebih baik dari musim lalu terutama saat memasuki putaran kedua.
Musim ini, ada empat pemain yang sudah mendapat kartu kuning. Mereka adalah Ricky Fajrin Saputra, Stefano Liliplay, Willian Pacheco, dan Fahmi Al-Ayyubi.
“Saya pikir tim lebih bagus dibanding musim lalu. Liga kemarin dari putaran kedua tidak ada emosi. Saya pikir beberapa pemain yang sudah dapat kartu kuning tidak ada masalah sama sekali,” tutup ayah dua anak tersebut.