AMLAPURA – Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini terlihat beberapa kali bolak balik masuk ke ruangan.
Wajah Kapolres AKBP Ni Nyoman Suartini tampak kuyu, namun tetap semengat. Tampak juga beberapa petinggi Polda Bali yang ikut hadir dalam mediasi tersebut.
Di antaranya adalah Dansat Brimob Polda Bali, Dirsamapta Polda Bali, Dirintel Polda Bali, dan Kaut Bin Ops Polda Bali.
Mereka juga tampak beberapa kali bolak balik ke ruangan Kapolres dan Wakapolres untuk transit sambil sesekali bergabung kembali ke pertemuan kedua kubu yang dimediasi MDA Karangasem.
Beberapa kali kesepakatan sempat mentok. Sementara pertemuan sendiri tertutup untuk media. Media baru dikasih kesempatan melakukan peliputan ketika kepastian perdamaian sudah ada dan penandatanganan kesepakatan.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut Dandim 1623/Karangasem Latkol Inf Bima Santosa. “Ya syukurlah akhirnya kesepakatan damai bisa dilaksanakan kedua kubu,” ujar Kapolres AKBP Ni Nyoman Suartini.
Ditanya soal kasus pengrusakan penjor di tapal batas, Kapolres langsung membantah. “Mana ada pengrusakan, tidak ada pengrusakan,” ujarnya.
Padahal ada dua buah penjor yang sempat roboh dan ini menjadi pangkal persoalan. Namun, untuk kedamaian hal itu tidak dipersoalkan karena kedua belah pihak sudah ada kesepakatan.
Mereka juga saling menyadari kekeliruan masing masing. Sementara ditanya untuk pengamannan Kapolres mengatakan tetap akan melakukan pemantauan dan patroli.
Karena hal itu menjadi tugas kepolisian. Kabagops Polres Karangasem Kompol Gede Wali mengatakan, Mapolres Karangasem menyiagakan 75 personil untuk melakukan penjagaan di tapal batas kedua desa.
Ini dilakukan sebagai antisipasi. Penjagaan dibagi tiga shift masing-masing shift terdiri dari 25 orang. Sementara untuk BKO Polda dirinya belum tahu kapan akan ditarik.