GEROKGAK – Taman Nasional Bali Barat (TNBB) akhirnya resmi menutup sejumlah akses menuju objek dan daya tarik wisata alam (ODTWA).
Penutupan objek dan daya tarik wisata alam dilakukan tengah kewaspadaan terhadap ancaman penyebaran virus Corona.
Penutupan objek dan daya tarik wisata alam berdasar dari surat edaran yang diterbitkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: SE.1/MENLHK/SETJEN/SET.1/3/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang pencegahan penyebaran Covid-19 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Sudah seluruh akses objek dan daya tarik wisata alam di TNBB, kami tutup. Termasuk menuju wisata Pulau Menjangan yang biasanya digunakan wisatawan berkunjung
untuk snorkeling dan diving. Penutupan juga dilakukan di jalur-jalur wisata tracking,” kata Kepala TNBB Agus Ngurah Krisna kemarin.
Keputusan penutupan seluruh lokasi objek dan daya tarik wisata alam di TNBB sifatnya sementara. Terhitung mulai dari tanggal 22 Maret sampai adanya pemberitahuan selanjutnya.
Namun, untuk masyarakat yang sembahyang ke Pulau Menjangan tetap dibuka hanya saja ada pembatasan jumlah orang, tidak banyak. Untuk mengurangi terjadi kerumunan.
“Berbagai objek wisata yang kami tutup tutup di antaranya, Pulau Menjangan, Hutan Teluk Terima Jungle Tracking, Menjangan Tracking, Pantai Karangsewu,
Klatakan Tracking, Pantai Kotal, Pantai Prapat Agung dan termasuk wisata konservasi Curik Bali di TNBB,” ujar Ngurah Krisna.
Ngurah Krisna mengaku belum dapat memprediksi jumlah total penurunan wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke TNBB.
Karena bergantung pada berapa lama wabah Corona ini akan terjadi. Termasuk berapa jumlah penurunan pendapatan sektor wisata.
“Bulan ini saja setelah penutupan dilakukan objek dan daya tarik wisata alam di TNBB kami kehilangan setiap setiap hari rata-rata sekitar 30 wisatawan lokal dan 40 wisatawan asing,” ungkapnya.