DENPASAR – Wabah virus corona (Covid-19) memicu “goncangan” perekonomian dunia. Jurang resesi mengancam banyak negara termasuk Indonesia.
International Monetary Fund (IMF) menyebut penyebaran virus corona diprediksi menghapus harapan pertumbuhan ekonomi tahun 2020.
Meski demikian, Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati tetap optimistis menyusun berbagai skenario pertumbuhan ekonomi di tengah ancaman virus corona.
Optimisme serupa diutarakan Member Komunitas Indotrader Academy Anak Agung Gede Mahendra, SH, Selasa (31/3).
Kepada Jawa Pos Radar Bali, Mahendra memastikan entrepreneur professional forex trader seperti dirinya tidak akan sedikit pun merepotkan pemerintah di tengah badai corona.
Sebaliknya, pria yang mencatatkan namanya di peringkat 15 besar portofolio terbaik dunia versi indikator MetaTrader 4 pada 11 Februari 2019 ini kian optimistis menatap masa depan.
Terangnya, salah satu momentum yang bisa diambil terkait kemerosotan harga minyak mentah dunia ke level terendah sejak 2002 seiring rendahnya permintaan akibat pandemik virus corona.
“Harga minyak mentah acuan Brent pada perdagangan Selasa (31/3) menyentuh angka 22,76 dollar AS per barrel di London ICE Futures Exchange.
Sementara harga minyak mentah acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei dipatok 20,09 dollar AS per barrel; rekor terendah dalam 18 tahun terakhir atau tahun 2002.
Momentum buy (beli) saham minyak harus diambil,” tegasnya. Mahendra optimis badai corona akan segera berlalu dan harga minyak berangsur stabil.
“Bila kita investasi saat harga minyak rendah tentu profit yang diraih sangat menjanjikan dalam situasi normal nanti,” tegasnya.
Menariknya, pria yang 100 persen menggantungkan hidup dari bisnis trading itu menegaskan potensi keuntungan berinvestasi di sektor minyak mencapai 150 persen.
“Bisa mencapai 100 hingga 150 persen dalam kurun waktu 6 sampai 8 bulan. Saya optimistis harga minyak mentah ke harga 40-50 dollar per barrel,” rincinya.
Selain migas, Mahendra juga menyarankan masyarakat membidik saham bank yang berguguran terimbas corona. Saham bank plat merah, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) adalah salah satunya.
Mahendra menyebut pada akhir perdagangan Senin (30/3) harga saham BBNI ditutup di angka Rp 3.720 per saham atau melemah 6,77 persen dibandingkan penutupan sebelumnya yang menguat di posisi 3.990 pada Jumat (27/3) lalu.
“Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengoleksi saham BBNI karena memiliki valuasi fundamental yang bagus dan murah,” ungkapnya sembari berharap masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
Bila tertarik menjadi entrepreneur professional forex trader dan memperoleh penghasilan tak terbatas, Anda bisa bergabung ke Komunitas Indotrader Academy, Jalan Raya Puputan Renon No. 106 , Denpasar.
Bersama coach dan professional traders, Komunitas Indotrader Academy memiliki misi menjadikan trading forex sebagai lifestyle yang menyenangkan sekaligus mencetak entrepreneur professional forex trader.
“Trading lebih pintar” menjadi motto yang diusung pendampingan trading pertama di Pulau Dewata tersebut. Komunitas Indotrader Academy telah membuka pendampingan trading regular program dan class online yang dimulai 20-24 April 2020. Info lebih lanjut atau hubungi nomor hp +62 898-0000-024. (rba)