25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:15 AM WIB

Harga Kian Mahal, Dokter RS Wangaya Bikin Alat Pelindung Wajah Sendiri

DENPASAR – Di tengah penyebaran wabah Covid-19, tim dokter di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya Denpasar terkadang kesulitan mendapatkan alat pelindung diri (APD).

Meski bekerja dengan keterbatasan peralatan, mereka mempunyai cara tersendiri. Tim dokter ini membuat sendiri face shield atau pelindung wajah yang kini sudah langka dan mahal di pasaran.

Peralatan ini mereka buat seusai jam praktek. Kepala IGD RSUD Wangaya dr. AA Bagus Dharmayuda mengatakan, pembuatan alat pelindung diri secara mandiri ini telah dimulai sekitar dua pekan lalu.

“Sudah sejak dua minggu lalu. Kami beli bahannya,” kata AA Bagus Dharmayuda, Jumat (3/4) siang. Bahan baku yang diperlukan

dalam membuat face shield ini terdiri dari mika bertekstur keras dan juga spon dengan tingkat ketebalan yang cukup.

Dua bahan itu kemudian dirangkai dengan cara dipotong, dijahit hingga direkatkan dengan lem. Untuk lebih kuat, lem yang dipakai adalah lem tembak.

“Ada sekitar 10 dokter tetap dan 14 dokter magang yang bantu membuat ini,” ujarnnya. Hasilnya dalam dua minggu, mereka telah menghasilkan sekitar 200 face shield.

Namun, sebelum digunakan face shield tersebut disterilisasi terlebih dahulu menggunakan alkohol.

Setelahnya alat-alat yang dihasilkan ini dibagikan ke sejumlah dokter dan perawat yang bertugas merawat pasien Covid-19.

Gunanya untuk melindungi wajah para petugas kesehatan dari droplet ludah maupun batuk pasien. 

DENPASAR – Di tengah penyebaran wabah Covid-19, tim dokter di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya Denpasar terkadang kesulitan mendapatkan alat pelindung diri (APD).

Meski bekerja dengan keterbatasan peralatan, mereka mempunyai cara tersendiri. Tim dokter ini membuat sendiri face shield atau pelindung wajah yang kini sudah langka dan mahal di pasaran.

Peralatan ini mereka buat seusai jam praktek. Kepala IGD RSUD Wangaya dr. AA Bagus Dharmayuda mengatakan, pembuatan alat pelindung diri secara mandiri ini telah dimulai sekitar dua pekan lalu.

“Sudah sejak dua minggu lalu. Kami beli bahannya,” kata AA Bagus Dharmayuda, Jumat (3/4) siang. Bahan baku yang diperlukan

dalam membuat face shield ini terdiri dari mika bertekstur keras dan juga spon dengan tingkat ketebalan yang cukup.

Dua bahan itu kemudian dirangkai dengan cara dipotong, dijahit hingga direkatkan dengan lem. Untuk lebih kuat, lem yang dipakai adalah lem tembak.

“Ada sekitar 10 dokter tetap dan 14 dokter magang yang bantu membuat ini,” ujarnnya. Hasilnya dalam dua minggu, mereka telah menghasilkan sekitar 200 face shield.

Namun, sebelum digunakan face shield tersebut disterilisasi terlebih dahulu menggunakan alkohol.

Setelahnya alat-alat yang dihasilkan ini dibagikan ke sejumlah dokter dan perawat yang bertugas merawat pasien Covid-19.

Gunanya untuk melindungi wajah para petugas kesehatan dari droplet ludah maupun batuk pasien. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/